MATERI KEPEMIMPINAN


AULIANSYAH
1722209
PS-IAN REGULER 6



KEPEMIMPINAN (Leadership)

A.    PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.
Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor berikut :
1.      Kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2.      Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3.      Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana jalan peleksanaanya dll.
4.      Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.
Menjadi pemimpin yang baik bukanlah mudah. Pemimpin yang baik bukanlahpemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Pemimpin yang baikadalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin yang mempunyai karisma akan memudahkan mengarahkan staf atau pengikutnya. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
                                Adapun Defenisi Kepemimpinan menurut para Ahli :
  • Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  • Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  • Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

B.     TIPE/ GAYA KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin pastinya berbeda-beda setiap individunya yang bisa membuat perubahan. Terdapat beberapa gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe kepemimpinan yaitu:
  1. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Dalam kepemimpinan karismatik memiliki energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Sampai sekarang pun orang tidak mengetahui benar sebab-sebabnya mengapa seseorang itu memiliki karisma besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Dia banyak memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh dan daya tarik yang teramat besar. Tokoh-tokoh besar semacam ini antara lain: Jengis Khan, Hitler, Gandhi, John F. Kennedy, Soekarno, Margaret Tacher, dan Gorbachev.
  1. Tipe Paternalistis
Yaitu tipe kepemimpinan kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
a.       Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak-anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b.      Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
c.       Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
d.      Hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.
e.       Tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada pengikut dan bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.
f.       Selalu bersikap maha-tahu dan maha benar.
  1. Tipe Militeristis
Tipe ini bersifat kemiliteran, namun hanya gaya luaran saja yang mencontoh militer. Tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan ini berbeda sekali dengan kepemimpinan organisasi militer. Sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah:
a.       Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, terhadap bawahannya sangat keras, otoriter, kaku, dan seringkali kurang bijaksana.
b.      Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c.       Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran berlebihan.
d.      Tidak menghendaki saran, usulan, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya.
e.       Komunikasi hanya berlangsung searah.
  1. Tipe Otokratis
Kepemimpinan ini mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipenuhi. Pemimpin selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Pada a one man show, dia sangat berambisi untuk merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus dilakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi pemimpin sendiri.
  1. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis sebab duduknya sebagai direktur atau pemimpin ketua dewan, komandan, atau kepala biasanya diperoleh melalui penyogokan, suapan atau sistem nepotisme.
  1. Tipe Populistis
Profesor Peter Worsley dalam bukunya the third worldmendefiniskan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyatmisalnya Soekarno dengan ideologi marhaenismenya, yang menekankan masalah kesatuan nasional, nasionalisme, dan sikap yang berhati-hati terhadap kolonialisme dan penindasan-penindasan serta penguasaan oleh kekuatan-kekuatan asing (luar negeri).
Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh kepada nilai-nilai masyarakat tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri (asing). Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan (kembali) nasionalisme. Dan oleh Profesor S.N Einsentadt, populisme erat dikaitkan dengan modernitas-tradisional.
  1. Tipe Administratif atau Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedangkan para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur yang mampu menggerakan dinamika modernisasi dan pembangunan. Dengan demikian, dapat dibangun sistem administrasi dan birokrasi yang efisien untuk memerintah, yaitu untuk memantapkan integritas bangsa pada khususnya, dan usaha pembangunan pada umumnya. Dengan kepemimpinan administratif ini diharapkan adanya perkembangan teknis, yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.
  1. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu pemimpin”, tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat. Kepemimpinan demokratis sering disebut sebagai kepemimpinan group developer.
Selanjutnya, setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, tempramen, watak, kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanya-lah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai prilaku kepemimpinannya.
C.     TEORI KEPEMIMPINAN
Setidaknya ada 3 teori tentang asal-usul terbentuk seorang pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
  1. Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.
  2. Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.
  3. Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.


D.    SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
  1. Kelebihan rohaniah atau akhlak.
  2. Kelebihan jasmani.
  3. Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerakan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin itu secara singkat disebut :
1.      Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
2.      Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap, ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan sistem among.
E.     ASAS KEPEMIMPINAN
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Inga ngarso sun tulodho.
  3. Ing madya mangun karso.
  4. Tut wuri handayani.
  5. Waspodo purbo waseso.
  6. Prasja.
  7. Setya.
  8. Ambeg paramo arta
  9. Hemat.
  10. Sifat terbuka.
  11. Pewarisan/ahli generasi.

F.      TUGAS PEMIMPIN
Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
  1. Mengantarkan atau mengarahkan.
  2. Mengetuai.
  3. Mempelopori atau merintis.
  4. Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
  5. Memberi bimbingan.
  6. Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
  7. Menggerakkan.

G.    TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di rahkan pada membentuk pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
  1. Diri sendiri,
  2. Keluarga,
  3. Masyarakat,
  4. Bangsa dan negara,
  5. Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini lebih banyak dilakukan dengan praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya, disamping memberi motivasi.

H.    PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya berdasarkan sistem among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada Inga Ngarso Sun Tulodho di samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan pada Ing Madya Mangun Karso di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka  PENEGAK DAN PENDEGA lebih menitik beratkan pada Tu Wuri Handayani, di samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun Karso.
Pramuka SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung, Pramuka PENGGALANG dilatih menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan PANDEGA menjadi pemimpin sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.

I.       MENGENAL LINGKUNGAN
Sebagai seorang pemimpin harus mengenal perubahan lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin suatau organisasi kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha Gerakan Pramuka di Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu adalah dengan memperkuat keyakinan beragama, mental dan moral, disampng memberi kegiatan dan kesibukan yang berpengaruh positif bagi dirinya.
Tidak kurang pula  pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah lingkungan hidup di Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang penuh hutan, yang berisi barbagai macam tanaman dan binatang, kini mengalami kekhawatiran akan punahnya berbagai macam tanaman dan binatang akibat perusakan hutan. Dan tidak hanya itu perubahan iklim yang menyebabkan Global Warming.
J.       PEMIMPIN DI ERA GLOBALISME
Seorang pemimpin hendaknya memiliki pendekatan yang berbeda di dalam memahami kebutuhan anggota timnya.
Kepemimpinan pada era millennium ini, membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan pengaruh bagi timnya dengan memiliki visi yang jelas dan mengispirasi, mendorong inisiatif serta mengembangkan mereka. Mengutip ungkapan John Maxwell “Kepemimpinan berarti pengaruh, segala sesuatu bangkit dan jatuh bersama dengan kepemimpinan”, artinya seorang pemimpin yang baik mampu mempengaruhi dan menggerakan timnya menuju sasaran yang telah ditetapkan dan di sepakati bersama.
Kemampuan mempengaruhi ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, akan tetapi seorang pemimpin perlu memiliki daya tarik yang membuat mareka mau melakukan. Ralph Lauren mengatakan “Seorang pemimpin memiliki visi dan keyakinan bahwa mimpi dapat dicapai, dan menginspirasi energi untuk menyelesaikannya” Daya tarik diibaratkan sebuah magnet yang mampu manarik logam, di mana orang lain akan mendekat dengan sendirinya tanpa disuruh. Daya tarik dapat berupa visi yang jelas dan mampu menginspirasi mereka untuk mencapainya, karena menurut Joel Arthur Barker “ Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi, tindakan tanpa visi hanya melewati waktu, visi dengan tindakan dapat merubah dunia”.

Mendorong timnya untuk dapat memiliki gagasan dan ide, merupakan tantangan tersendiri bagi pemimpin saat ini, pemimpin yang penuh dengan ide atau gagasan baru akan lebih dihargai oleh anggota tim. “Tanpa pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan, kata-kata seperti perbaikan, prestasi dan kesuksesan tidak ada artinya” (Benjamin Franklin). Ide atau gagasan anda perlu disesuaikan dengan kemampuan tim, bila dirasa ide anda kurang dapat menjawab permasalahan yang ada, maka libatkan anggota tim untuk menjadi bagian didalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kemampuan pemimpin di dalam memberdayakan anggota tim, dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan tim, hindari menyamaratakan kebutuhan tim, karena tugas mereka berbeda-beda, sehingga pendekatan dalam melakukan pengembangan mereka pun berbeda. Pemimpin harus mampu menterjemahkan dan memberi arahan tentang sasaran dan peran dari anggota timnya, yang disesuaikan dengan kemampuan dan tugasnya masing-masing. Bukan hal yang mudah bagi pemimpin didalam melatih timnya dengan baik, hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor, bisa karena ketidakmampuan pemimpin didalam penguasaan tugas atau pemimpin yang tidak pernah mengindentifikasi terlebih dahulu kemampuan timnya.
Pada akhirnya, berhasil tidaknya seorang pemimpin dapat diukur dari seberapa berhasilnya dia didalam melakukan proses regenerasi, John C Maxwell mengatakan “ Nilai seorang pemimpin yang langgeng akan diukur oleh suksesi ”, Regenerasi tidak dapat dilakukan secara instan, akan tetapi memerlukan proses, pemimpin perlu mengawal proses tersebut sehingga mampu menciptakan pemimpin baru yang siap untuk menggantikan dirinya dimasa depan.
K.    TANDA MEMILIKI BAKAT SEBAGAI PEMIMPIN
Untuk mengetahui apakah Anda seorang pemimpin atau pengikut, ada 13 tanda yang wajib Anda kenali.
  1. Melampaui fungsi dasar
Pengikut hanya melakukan pekerjaan mereka dan hanya itu. Tidak perduli seberapa baik pekerjaan mereka, yang penting selesai alias sekadar menggugurkan kewajiban. Mereka jarang untuk melakukan melampaui fungsi dasar mereka. Sedangkan pemimpin melihat deskripsi pekerjaan mereka sebagai minimal. Pemimpin lebih melihat peran nyata mereka sebagai nilai tambah dan mereka menambahkan kapan pun dan dimana pun mereka melihat kesempatan.


  1. Memiliki keyakinan
Pengikut melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai ancaman. Sedangkan pemimpin melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai aset, karena mereka memiliki keyakinan atas bakat dan prestasinya sendiri. Sehingga pemimpin ingin membuat hal-hal yang lebih baik dan mereka selalu menemukan aset, karena seorang pemimpin adalah pemain tim sejati. Mereka tidak takut mengakui bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk menjadi kuat.
  1. Optimistis
Pengikut selalu terbatas dalam melihat segala situasi. Sedangkan pemimpin selalu melihat ada setiap kemungkinan dalam segala situasi. Bila ada kondisi yang salah, pemimpin tidak terpaku pada hal-hal buruk melainkan berusaha mencari cara atau peluang untuk membuat hal-hal yang lebih baik.
  1. Terbuka untuk perubahan
Pengikut selalu puas dengan kondisi status quo alias comfort zone. Mereka melihat perubahan sebagai hal menakutkan dan merepotkan. Pemimpin selalu melihat kesempatan dalam perubahan. Karena pemimpin ingin perbaikan yang terus menerus, mereka tidak pernah takut untuk bertanya, “Apa selanjutnya?”
  1. Sebagai penentu
Pengikut sering ragu-ragu untuk bertindak, karena takut tindakan mereka akan salah. Pemimpin tidak takut untuk membuat keputusan meski ia tidak yakin apakah itu benar. Mereka lebih suka membuat keputusan dan menjadi salah dari pada tidak membuat keputusan sama sekali, yang akhirnya membuat kebingungan di sekitar.
  1. Memiliki tanggung jawab
Ketika kesalahan terjadi, pengikut dengan cepat meyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain. Pemimpin di sisi lain, cepat menerima akuntabilitas atas tindakan mereka. Mereka tidak khawatir mengakui kesalahan, karena jika pemimpin menyalahkan orang lain justri akan membuat keadaan lebih buruk.
  1. Tidak takut rintangan
Pengikut sering melemparkan rintangan kepada orang lain. Ketika ada hal yang salah, mereka kerap menganggap sudah takdir. Pemimpin tidak takut rintangan dan menghadapi masalah. Dan dalam menghadapi masalah, pemimpin bersikap tenang dan kadang kala hasilnya tidak terduga.
  1. Rendah hati
Pengikut selalu mengejar kemuliaan. Mereka tidak mengizinkan orang lain lebih baik dari mereka dan merasa selalu lebih baik dari pada orang lain. Bahkan mereka tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan kotor bila diperlukan dalam mengejar kemuliaan. Sedangkan pemimpin selalu rendah hati.
  1. Antusias
Pengikut terjebak dalam kesibukan sehari-hari. Mereka pergi bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas mereka sehingga mereka bisa pulang pada akhir hari dan melanjutkan kehidupan nyata mereka. Pemimpin mencintai apa yang mereka lakukan dan melihat pekerjaan mereka sebagai bagian penting dari kehidupan nyata. Tugas mereka bukan hanya apa yang mereka lakukan tapi seberapa penting tugas mereka bagi orang lain.
  1. Punya motivasi
Pengikut hanya termotivasi oleh faktor eksternal untuk mendapatkan untung. Pemimpin termotivasi secara internal. Mereka tidak bekerja untuk status atau harta belaka. Mereka termotivasi untuk berprestasi karena dirinya sendiri.
  1. Fokus
Pengikut selalu melihat banyak hal, terutama melihat orang lain, sampai mereka terkadang lupa akan diri sendiri dan kerja sama tim. Sedangkan pemimpin fokus terhadap pekerjaan mereka.
  1. Bersedia untuk belajar
Pemimpin meski punya kepercayaan diri namun mereka sadar bukan manusia super atau tidak pernah salah. Mereka tidak segan untuk belajar dari siapa saja, bahkan tidak malu untuk belajar dari bawahan, rekan, atau atasan. Pengikut terlalu sibuk berusaha untuk membuktikan bahwa mereka kompeten sehingga lupa untuk belajar dari orang lain.
  1. Membawa semua bersama-sama
Kepemimpinan adalah pola pikir. Setiap orang memiliki cara pandang berbeda memandang dunia. Ada yang reaktif, sementara yang lainnya proaktif. Ada yang pesimis dan ada yang optimis. Dan pemimpin selalu membawa tim untuk maju bersama-sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH " THAHARAH"

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH Perkembangan Moral