MATERI KEPEMIMPINAN
AULIANSYAH
1722209
PS-IAN
REGULER 6
KEPEMIMPINAN (Leadership)
A. PENGERTIAN
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan
orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baiknya
perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam
organisasi, belum bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan
tujuannya. Untuk itu diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang
lain guna mencapai tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut
juga leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan
lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.
Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan
tercapainya tujuan atau tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus
ingat pada empat faktor berikut :
1. Kepemimpinan,
yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang lain
bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2. Komunikasi,
yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3. Instruksi,
yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana
jalan peleksanaanya dll.
4.
Fasilitas, yaitu kemudahan yang
menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.
Menjadi pemimpin yang
baik bukanlah mudah. Pemimpin yang baik bukanlahpemimpin yang keras, yang suka
marah dan yang ditakuti. Pemimpin yang baikadalah pemimpin yang mampu memimpin
pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin yang mempunyai karisma
akan memudahkan mengarahkan staf atau pengikutnya. Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Adapun Defenisi
Kepemimpinan menurut para Ahli :
- Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
- Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
- Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
B.
TIPE/ GAYA
KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin
pastinya berbeda-beda setiap individunya yang bisa membuat perubahan. Terdapat
beberapa gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe kepemimpinan
yaitu:
- Tipe Kepemimpinan Karismatik
Dalam kepemimpinan
karismatik memiliki energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Sampai sekarang pun orang
tidak mengetahui benar sebab-sebabnya mengapa seseorang itu memiliki karisma
besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan
kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang
Maha Kuasa. Dia banyak memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh
pada pendirian sendiri. Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh
dan daya tarik yang teramat besar. Tokoh-tokoh besar semacam ini antara lain:
Jengis Khan, Hitler, Gandhi, John F. Kennedy, Soekarno, Margaret Tacher, dan Gorbachev.
- Tipe Paternalistis
Yaitu tipe kepemimpinan
kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
a.
Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak-anak sendiri yang
perlu dikembangkan.
b.
Bersikap terlalu
melindungi (overly protective).
c.
Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
d.
Hampir-hampir
tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.
e.
Tidak memberikan
atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada pengikut dan
bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.
f.
Selalu bersikap
maha-tahu dan maha benar.
- Tipe Militeristis
Tipe ini bersifat
kemiliteran, namun hanya gaya luaran saja yang mencontoh militer. Tetapi jika
dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter.
Tipe kepemimpinan ini berbeda sekali dengan kepemimpinan organisasi militer.
Sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah:
a.
Lebih banyak
menggunakan sistem perintah/komando, terhadap bawahannya sangat keras,
otoriter, kaku, dan seringkali kurang bijaksana.
b.
Menghendaki
kepatuhan mutlak dari bawahan.
c.
Sangat
menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran
berlebihan.
d.
Tidak
menghendaki saran, usulan, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya.
e.
Komunikasi hanya
berlangsung searah.
- Tipe Otokratis
Kepemimpinan ini
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipenuhi.
Pemimpin selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Pada a one man show, dia
sangat berambisi untuk merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan
ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak pernah diberi
informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus dilakukan. Semua
pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan
pribadi pemimpin sendiri.
- Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan
laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab
harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan
biasanya tidak memiliki keterampilan teknis sebab duduknya sebagai direktur
atau pemimpin ketua dewan, komandan, atau kepala biasanya diperoleh melalui
penyogokan, suapan atau sistem nepotisme.
- Tipe Populistis
Profesor Peter Worsley
dalam bukunya the third worldmendefiniskan kepemimpinan populistis sebagai
kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyatmisalnya Soekarno dengan
ideologi marhaenismenya, yang menekankan masalah kesatuan nasional,
nasionalisme, dan sikap yang berhati-hati terhadap kolonialisme dan
penindasan-penindasan serta penguasaan oleh kekuatan-kekuatan asing (luar
negeri).
Kepemimpinan populistis
ini berpegang teguh kepada nilai-nilai masyarakat tradisional. Juga kurang
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri (asing).
Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan (kembali) nasionalisme. Dan oleh
Profesor S.N Einsentadt, populisme erat dikaitkan dengan
modernitas-tradisional.
- Tipe Administratif atau Eksekutif
Kepemimpinan tipe
administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. Sedangkan para pemimpinnya terdiri dari teknokrat
dan administratur yang mampu menggerakan dinamika modernisasi dan pembangunan.
Dengan demikian, dapat dibangun sistem administrasi dan birokrasi yang efisien
untuk memerintah, yaitu untuk memantapkan integritas bangsa pada khususnya, dan
usaha pembangunan pada umumnya. Dengan kepemimpinan administratif ini
diharapkan adanya perkembangan teknis, yaitu teknologi, industri, manajemen
modern dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.
- Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis
berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik.
Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu
pemimpin”, tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap
kelompok.
Kepemimpinan demokratis
menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan nasihat dan sugesti
bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya
masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin
pada saat-saat dan kondisi yang tepat. Kepemimpinan demokratis sering disebut
sebagai kepemimpinan group developer.
Selanjutnya, setiap
pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, tempramen, watak, kepribadian sendiri yang
unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanya-lah yang membedakan dirinya
dengan orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai prilaku
kepemimpinannya.
C.
TEORI
KEPEMIMPINAN
Setidaknya ada 3 teori tentang asal-usul terbentuk
seorang pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
- Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.
- Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.
- Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.
D. SIFAT
KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang
pemimpin agar selalu dapat memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah
sebagai berikut :
- Kelebihan rohaniah atau akhlak.
- Kelebihan jasmani.
- Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerakan Pramuka terutama suatu satuan karya
pramuka sifat pemimpin itu secara singkat disebut :
1. Seorang
pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
2. Seorang
pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap,
ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan
sistem among.
E. ASAS
KEPEMIMPINAN
Menurut
Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila maka
asas kepemimpinan terdiri dari :
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Inga ngarso sun tulodho.
- Ing madya mangun karso.
- Tut wuri handayani.
- Waspodo purbo waseso.
- Prasja.
- Setya.
- Ambeg paramo arta
- Hemat.
- Sifat terbuka.
- Pewarisan/ahli generasi.
F. TUGAS
PEMIMPIN
Seorang pemimpin
mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
- Mengantarkan atau mengarahkan.
- Mengetuai.
- Mempelopori atau merintis.
- Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
- Memberi bimbingan.
- Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
- Menggerakkan.
G. TANGGUNG
JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di
rahkan pada membentuk pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
- Diri sendiri,
- Keluarga,
- Masyarakat,
- Bangsa dan negara,
- Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini
lebih banyak dilakukan dengan praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya,
disamping memberi motivasi.
H. PELAKSANAAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya
berdasarkan sistem among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun
Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada
Inga Ngarso Sun Tulodho di samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan
pada Ing Madya Mangun Karso di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut
Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka
PENEGAK DAN PENDEGA lebih menitik beratkan pada Tu Wuri Handayani, di
samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun Karso.
Pramuka SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung,
Pramuka PENGGALANG dilatih menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan
PANDEGA menjadi pemimpin sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam
Gerakan Pramuka lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan
serta tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.
I. MENGENAL
LINGKUNGAN
Sebagai seorang pemimpin harus mengenal perubahan
lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin
suatau organisasi kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha
Gerakan Pramuka di Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu
adalah dengan memperkuat keyakinan beragama, mental dan moral, disampng memberi
kegiatan dan kesibukan yang berpengaruh positif bagi dirinya.
Tidak kurang pula
pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah lingkungan hidup di
Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang penuh hutan, yang berisi
barbagai macam tanaman dan binatang, kini mengalami kekhawatiran akan punahnya
berbagai macam tanaman dan binatang akibat perusakan hutan. Dan tidak hanya itu
perubahan iklim yang menyebabkan Global Warming.
J.
PEMIMPIN DI ERA
GLOBALISME
Seorang
pemimpin hendaknya memiliki pendekatan yang berbeda di dalam memahami kebutuhan
anggota timnya.
Kepemimpinan pada era
millennium ini, membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan pengaruh
bagi timnya dengan memiliki visi yang jelas dan mengispirasi, mendorong
inisiatif serta mengembangkan mereka. Mengutip ungkapan John Maxwell
“Kepemimpinan berarti pengaruh, segala sesuatu bangkit dan jatuh bersama dengan
kepemimpinan”, artinya seorang pemimpin yang baik mampu mempengaruhi dan
menggerakan timnya menuju sasaran yang telah ditetapkan dan di sepakati
bersama.
Kemampuan mempengaruhi
ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, akan tetapi seorang pemimpin perlu
memiliki daya tarik yang membuat mareka mau melakukan. Ralph Lauren mengatakan
“Seorang pemimpin memiliki visi dan keyakinan bahwa mimpi dapat dicapai, dan
menginspirasi energi untuk menyelesaikannya” Daya tarik diibaratkan sebuah
magnet yang mampu manarik logam, di mana orang lain akan mendekat dengan
sendirinya tanpa disuruh. Daya tarik dapat berupa visi yang jelas dan mampu
menginspirasi mereka untuk mencapainya, karena menurut Joel Arthur Barker “
Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi, tindakan tanpa visi hanya melewati
waktu, visi dengan tindakan dapat merubah dunia”.
Mendorong timnya untuk
dapat memiliki gagasan dan ide, merupakan tantangan tersendiri bagi pemimpin
saat ini, pemimpin yang penuh dengan ide atau gagasan baru akan lebih dihargai
oleh anggota tim. “Tanpa pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan, kata-kata
seperti perbaikan, prestasi dan kesuksesan tidak ada artinya” (Benjamin
Franklin). Ide atau gagasan anda perlu disesuaikan dengan kemampuan tim, bila
dirasa ide anda kurang dapat menjawab permasalahan yang ada, maka libatkan
anggota tim untuk menjadi bagian didalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kemampuan pemimpin di
dalam memberdayakan anggota tim, dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan tim,
hindari menyamaratakan kebutuhan tim, karena tugas mereka berbeda-beda,
sehingga pendekatan dalam melakukan pengembangan mereka pun berbeda. Pemimpin
harus mampu menterjemahkan dan memberi arahan tentang sasaran dan peran dari
anggota timnya, yang disesuaikan dengan kemampuan dan tugasnya masing-masing.
Bukan hal yang mudah bagi pemimpin didalam melatih timnya dengan baik, hal ini
dapat dipengaruhi banyak faktor, bisa karena ketidakmampuan pemimpin didalam
penguasaan tugas atau pemimpin yang tidak pernah mengindentifikasi terlebih
dahulu kemampuan timnya.
Pada akhirnya, berhasil
tidaknya seorang pemimpin dapat diukur dari seberapa berhasilnya dia didalam
melakukan proses regenerasi, John C Maxwell mengatakan “ Nilai seorang pemimpin
yang langgeng akan diukur oleh suksesi ”, Regenerasi tidak dapat dilakukan
secara instan, akan tetapi memerlukan proses, pemimpin perlu mengawal proses
tersebut sehingga mampu menciptakan pemimpin baru yang siap untuk menggantikan
dirinya dimasa depan.
K.
TANDA MEMILIKI
BAKAT SEBAGAI PEMIMPIN
Untuk mengetahui apakah
Anda seorang pemimpin atau pengikut, ada 13 tanda yang wajib Anda kenali.
- Melampaui fungsi dasar
Pengikut hanya
melakukan pekerjaan mereka dan hanya itu. Tidak perduli seberapa baik pekerjaan
mereka, yang penting selesai alias sekadar menggugurkan kewajiban. Mereka
jarang untuk melakukan melampaui fungsi dasar mereka. Sedangkan pemimpin
melihat deskripsi pekerjaan mereka sebagai minimal. Pemimpin lebih melihat
peran nyata mereka sebagai nilai tambah dan mereka menambahkan kapan pun dan
dimana pun mereka melihat kesempatan.
- Memiliki keyakinan
Pengikut melihat bakat
dan prestasi orang lain sebagai ancaman. Sedangkan pemimpin melihat bakat dan
prestasi orang lain sebagai aset, karena mereka memiliki keyakinan atas bakat
dan prestasinya sendiri. Sehingga pemimpin ingin membuat hal-hal yang lebih
baik dan mereka selalu menemukan aset, karena seorang pemimpin adalah pemain
tim sejati. Mereka tidak takut mengakui bahwa mereka membutuhkan orang lain
untuk menjadi kuat.
- Optimistis
Pengikut selalu
terbatas dalam melihat segala situasi. Sedangkan pemimpin selalu melihat ada
setiap kemungkinan dalam segala situasi. Bila ada kondisi yang salah, pemimpin
tidak terpaku pada hal-hal buruk melainkan berusaha mencari cara atau peluang
untuk membuat hal-hal yang lebih baik.
- Terbuka untuk perubahan
Pengikut selalu puas
dengan kondisi status quo alias comfort zone. Mereka melihat perubahan sebagai
hal menakutkan dan merepotkan. Pemimpin selalu melihat kesempatan dalam
perubahan. Karena pemimpin ingin perbaikan yang terus menerus, mereka tidak
pernah takut untuk bertanya, “Apa selanjutnya?”
- Sebagai penentu
Pengikut sering
ragu-ragu untuk bertindak, karena takut tindakan mereka akan salah. Pemimpin
tidak takut untuk membuat keputusan meski ia tidak yakin apakah itu benar.
Mereka lebih suka membuat keputusan dan menjadi salah dari pada tidak membuat
keputusan sama sekali, yang akhirnya membuat kebingungan di sekitar.
- Memiliki tanggung jawab
Ketika kesalahan
terjadi, pengikut dengan cepat meyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain.
Pemimpin di sisi lain, cepat menerima akuntabilitas atas tindakan mereka.
Mereka tidak khawatir mengakui kesalahan, karena jika pemimpin menyalahkan
orang lain justri akan membuat keadaan lebih buruk.
- Tidak takut rintangan
Pengikut sering
melemparkan rintangan kepada orang lain. Ketika ada hal yang salah, mereka
kerap menganggap sudah takdir. Pemimpin tidak takut rintangan dan menghadapi
masalah. Dan dalam menghadapi masalah, pemimpin bersikap tenang dan kadang kala
hasilnya tidak terduga.
- Rendah hati
Pengikut selalu
mengejar kemuliaan. Mereka tidak mengizinkan orang lain lebih baik dari mereka
dan merasa selalu lebih baik dari pada orang lain. Bahkan mereka tidak
ragu-ragu melakukan pekerjaan kotor bila diperlukan dalam mengejar kemuliaan.
Sedangkan pemimpin selalu rendah hati.
- Antusias
Pengikut terjebak dalam
kesibukan sehari-hari. Mereka pergi bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas
mereka sehingga mereka bisa pulang pada akhir hari dan melanjutkan kehidupan
nyata mereka. Pemimpin mencintai apa yang mereka lakukan dan melihat pekerjaan
mereka sebagai bagian penting dari kehidupan nyata. Tugas mereka bukan hanya apa
yang mereka lakukan tapi seberapa penting tugas mereka bagi orang lain.
- Punya motivasi
Pengikut hanya
termotivasi oleh faktor eksternal untuk mendapatkan untung. Pemimpin
termotivasi secara internal. Mereka tidak bekerja untuk status atau harta
belaka. Mereka termotivasi untuk berprestasi karena dirinya sendiri.
- Fokus
Pengikut selalu melihat
banyak hal, terutama melihat orang lain, sampai mereka terkadang lupa akan diri
sendiri dan kerja sama tim. Sedangkan pemimpin fokus terhadap pekerjaan mereka.
- Bersedia untuk belajar
Pemimpin meski punya
kepercayaan diri namun mereka sadar bukan manusia super atau tidak pernah
salah. Mereka tidak segan untuk belajar dari siapa saja, bahkan tidak malu
untuk belajar dari bawahan, rekan, atau atasan. Pengikut terlalu sibuk berusaha
untuk membuktikan bahwa mereka kompeten sehingga lupa untuk belajar dari orang
lain.
- Membawa semua bersama-sama
Kepemimpinan adalah
pola pikir. Setiap orang memiliki cara pandang berbeda memandang dunia. Ada
yang reaktif, sementara yang lainnya proaktif. Ada yang pesimis dan ada yang
optimis. Dan pemimpin selalu membawa tim untuk maju bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar