PENGANTAR PSIKOLOGI Perkembangan Sepajang Rentang Kehidupan
PENGANTAR PSIKOLOGI
Perkembangan Sepajang Rentang Kehidupan
Nurfadillah(174404016)
PERKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN
A.
Tahap
Perkembangan Prenatal
Menurut elizabet
Hurlock
Tahap
sebelum (prenatal), adalah mulai masa konsepsi (pembuahan) sampai proses
kelahiran yaitu sekitar Sembilan bulan. Pada saat bayi lahir, penyusuaian yang paling
pertama adalah pernapasannya.Sewaktu didalam kandungan, bayi memperoleh oksigen
dari ibu melalui plensenta atau ari-ari. Ketika bayi keluar dari badan ibu,
teriakan pertama sat ia menagis akan menarik udara luar kedalam paru-parunya.
Sejak saat itulah pernapasannya di mulai.
Perkembangan
manusia dalam kandungan (masa pre-natal).Tahapan embrio terjadi selama manusia
masih di dalam kandungan.Embrio berasal dari zigot yang dihasilkan pada
peristiwa pembuatan.Zigot kemudian membela berkal-kali hingga terbentukla
embrio. Pada tahap perkembangan selanjutnya, embrio akan dibungkus ole beberapa
selaput dan terbentuklah plansenta. Plesenta berfungsi untuk mendapatkan
makanan dari ibunya.Embrio ini kemudian disebut janin (fetus).Msa janin
berlangsung sampai dengan sesaat sebelum lahir. Pada masa janin, terjadi proses
penyempurnaan jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta terjadi pertumbuhan
tumbu yang pusat. Pertumbuhan dan perkembangan janin dibagi dalam tiga tahapan
utama, yaitu sebagai berikut:
a. Triwulan
/, dimulai dari terbentuknya zigot sampai janin berusia tiga bulan. Pada masa
ini, perkembangan terpusat pada organ seperti otak, jantung, dan paru-paru.
b. Triwulan
// (bulan keempat, kelima, dan keenam), pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh
seperti kaki, tangan, dan jari-jari.
c. Triwulan///,
pertumbuhan telah lengkap. Seandainya janin terpaksa dilahirkan, ia dapat hidup
dan besarkan diluar Rahim dengan menggunakan alat pemanas yang suhu diatur
seperti suhu di dalam kandungan ibunya.
Pada umumnya , organisme manusia
mengalami periode perkembangan yang cepat pada usia kandungan 28 minggu.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi tiga factor dari ibu hamil yaitu
:
1. Faktor
biologis, yang termasuk di dalamnya adalah asupan nutrisi, konsumsi obat-obatan
yang dilakukan ibu hamil tanpa resep dokter, kebisaan merokok,dan penerimaan
akses pelayanan kesehatan, serta perwatan ibu hamil.
2. Faktor
psikologis, berupa tinngkat emosi ibu yang tidak stabil, stress, depresi dan
perlakuan kekerasan yang menyebakan trauma.
3. Faktor
sosial, berupa hubungan keluarga yang harmonis, dukungan penuh dari ligkungan
atas kehamilan dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan ibu yang pada akhirnya
akan membantu proses perkembangan janin dengan baik.
4. Faktor
ekonomi pun memmiliki pengaruh yang sangat kuat bagi perkembangan janin dalam
kandungan. Kondisi ekonomi yang kurang selain dapat menghambat seseorang untuk
mendapat layanan kesehatan dan perawatan yang memadai, juga dapat menyebabkan
tekanan emos sehingga menyebabkan kecemasan akan resiko yang dialami saat
kelahiran seperti bayi lahir dalam kondisi cacat karena tidak terpantau
perkembangannya. Kekurangan kondisi dalam kandungan dan proses kelahiran yang
tidak normal.
Masalah perkembangan janin yang kurang
baik, tidak hanya bisa dialami oleh orang yang tingkat ekonominya rendah serta
faktor nutrisi atau pelayanan secara fisik.Sebagian besar masalah yang di alami
oang dengan kondisi ekonomi memadai adalah perilaku tidak sehat yang dapat
membahayakan janin, seperti mengkomsumsi obat-obatan, kebasiaan merokok dan
tekanan hidup yang disebabkan oleh kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar
seperti keluarga.
B.
Tahap
Perkembangan Bayi Baru Lahir Sampai Usia 2 Tahun
Proses
kelahiran seorang bayi pada umumnya melalui 3 tahapan, yaitu: awal kelahiran,
kelahiran anak dan keluarnya plasenta. Selama usia 6 bulan pertama. Aktiviitas
bayi masih menunjukkan gerakan-gerakan yang tdak efektif atau random/tidak
beraturan, namun perlahan menjadi gerakan yang mulai berarti, misalnya bayi
mulai berkedip, menggemgam, menendang, meraih benda-benda
disekitarnya.Berguling dan akhirnya merangkak.Pada masa ini, bayi baru lahir
terus-menerus bergerak untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka.Bayi
mengeluarkan seluruh energi yang dimilki untuk mencoba memahami dan menguasai
dunianya. Aktivitas-aktivitas tersebbut pasti akan dilakukan oleh bayi yang
terlahir dengan normal. Beberapa aspek perkembangan bayi bru lahir sampai 2
tahun ialah :
a. Aspek
kognisi
Selama
masa bayi, kapasitas manusia telah mengalami perkembangan.Ada beberapa
pandangan mengenai perkembangan kognitif pada bayi, terutama pandangan pieget
dan pandangan kontemporer, perkembangan persepsi konsepsi, memori dan bahasa.
Pada usia 1-2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia
ini, anak mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal seperti
belajar melalui pengamatan/mengatami, meniru orang tua, belajar konsentrasi,
menganal anggota badan, memahami bentuk, kedalaman, ruang dan waktu, mulai
mampu berimajinasi, mampu berifikir antisipatif, memahami kalimat yang terdiri
dari beberapa kata.
b. Aspek
fisik motorik
Perkembangan
fisik bayi pada dua tahun pertama berlangsung sangat ekstensif. Adapun
unsur-unsur pola perkembangan ialah: berat badan, tinggi, proporsi fisik, tulang,
otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf, perkembangan organ perasa.
Sedangkan perkembangan motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
gerakan-gerakan tubuh.Ada 3 unsur yang memegang yang motorik, yaitu otot, otak,
dan saraf.
c. Aspek
sosial emosional
Perkembangan
sosial dimana bayi merupakan mahluk sosial yang membutuhkan adanya orang lain.
pada periode ini ia tergantung sepenuhnya pada orang lain dalam memenuhi segala
kebutuhanya, terutama kasih sayang dan perlindungan dari segala gangguan.
Perilaku sosial untuk bayi usia 4 minggu sampai dengan 12 bulan, diawali dengan
mulai memerhatikan wajah. Kemudian bermain-main dengan tangan dan bajunya,
mampu mengenali botol, serta mulai memasukan makanan ke mulut. Pada usia 12
bulan, bayi akan mula tampak kemauan untuk dipakainkan baju, mampu berbagi
mainan, serta mampu makan dengan jari-jari tangan. Perilaku sosial anak usia 18
bulan dalah kemampuan untuk makan dengan menggunakan sendok, meskipun masih
terdapat remah-remah makanan yang terjatuh. Kemampuan mengatur keinginan buang
air serta kemampuan untuk bermain dengan boneka ketika anak usia 2 tahun.
Perkembangan
sosial dimana emosi sebagai perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang
sedang dalam keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya. Emosi
juga bisa berbentuk sesuatu yang spesifik seperti rasa senang, takut, marah,
dan seterusnya.
C.
Masa
kanak-kanak awal/anak usia dini (2-4 tahun)
Pada
tahapan emosi anak-anak usia 2-6 tahun lebih perinci atau terindiferensiasi.
Bahkan factor yang telaah menyebabkan perubahan tersebut, seperti kesadaran
kogniti yang telah meningkat memungkinkan pemahaman terhadap lingkungan berbeda
dari tahapan semula.Imajinasi atau daya khayal anak lebih berkembang seiring
dengan rangsangan yang diperoleh anak dilingkungan sekitar.
Perkembangan
yang sangat penting terjadi pada tahun pertama kehidupan indivdu. Pada usia
tersebut merupakan usia rawan karena merupakan saat ketidakseimbangan emosi
anak. Halini dikarenakan anak-anak cenderung tidak fokus, krena anak mudah
terbawa ledakan-ledakan emosiaonal sehingga sulit dibimbing daan diarahkan.
Perkembangan emosional ini tampak mencolok pada anak usia 2,5 tahun sampa
dengan 3,5 tahun dan anak usa 5,5 tahun sampai dengan 6,5 tahun, meskipun pada
umumnya ini terjadi hampir pada seluruh periode awal masa anak-anak dini.
Perkembangan
moral, Pada aspek ini syamsul yusuf(Susanto Ahmad 2015:67) menegaskan bahwa
pada masa ini, anak sudah memilki dasar tentang sikap moralitas terhadap
kelompok sosialnya dan melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain
tersebut anak belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku man yang baik
/tidak diterima. Untuk itu orang tua atau guru pembimbing dapat perkembangan
moral anak dengan upaya memberikan teladan yang baik, menanamkan kedisiplinan
dan mengembangkan tentang nilai-nilai dan moral kepada anak melalui metode dan
cara yang dapat diterima oleh anak.
Ciri-ciri
pada masa usia 2-6 tahun adalah:
1. Anak
semakin aktif bergerak dengan menggunakan koordinasi fisik yang lebih baik.
2. Anak
mengeksplorasi lingkungan, belajar menguasai kebebasaan, menentukan sikap dan
melaksanakan tugas sesuai kebiasaan, dan melaksanakan tugas sesuai dengan
kebutuhan dari seperti bagaimana dia ke kamar mandi (toilet training)
3. Anak
juga mulai mengenal konteks sosial, pengetahuan, nilai, keterampilan tertentu
yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan kelompok bermain.
4. Anak
mulai melihat mengenal konteks sosial, pengetahuan, nilai, keterampilan
tertentu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan kelompok bermain.
5. Anak
mulai melihat diri mereka sendiri sebagai individu yang terpisah dari orang
lain.
6. Usia
dini juga merupakan usia awal mengenai pendidikn yng terstruktur anak mulai
berslih situasi yang awalnya berasal dari lingkungan keluarga yang memberikan
keamanan bagi drinya dan pindah pada situasi yang awalnya berasal dari
lingkungan keluarga yang memberikan keamanan bagi dirinya dan pindah pada
situasi lingkungan pendidikan usia dini. Maka akan memilki resiko drop out dan
terjun ke dunia menyimpang lebih tinggi.
D.
Masa
kanak-kanak akhir (7-12 tahun)
Masa
kanak-kanak akhir ditandai pada umur 7-12 tahun setelah masa ini berakhir
anak-anak akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu remaja awal. Pada tahap
ini anak sedang mengalami peralihan dari yang manja menjadi lebih mandiri, dari
yang sukarewel jadi mulai memahami atas keadaan sekitar pada masa ini anak
sudah mulai memiliki rasa malu ketika akan melakukan kesalahan. Anak juga sudah
bisa bekerjasama dengan teman sebayanya.Anak mulai bisa menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar dan orang tua mulai memberikan kebebsan untuk berekspresi.
Namun pada masa akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan
relati sma pada tiap individu hingga muncul tanda pubertas di tahap
selanjutnya.
Ciri-ciri
perkembangan pada usia ini adalah:
1. Pada
masa ini anak-anak mulai masa lampu
menilai dirinya sendiri dengan cara (i) mengevaluasi dan (ii) membandingkan
kemampuan akedemik, penampilan fisik, dan penerimaan sosial.
2. Masa
ini disebut juga dengan masa sekolah. Anak memhami pendidikan yang sebenarnya.
Pada masa in pula anak-anak pula anak harus duduk secara klasikal dalam waktu
tertentu untuk mengikuti pendidikan disekolah. Peraturan sekolah menunjukkan
bahwa anak tidak boleh makan, minum, lari-lari diruang kelas. Anak mulai
belajar menganal huruf dan pengalaman bersekolah merupakan factor sosial yang
signitikan untuk perkembangan anak. Dengan bersekolah, anak mengenal kawan yang
lebih banyak dari lingkungan yang lebih luas, anak mulai mendaptkan penghargaan
untuk berpendapat, belajar berolahraga, mengikuti kegiatan-kegaiatan ilmiah
dll.
E.
Perkembangan
Remaja
Masa
remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak akhir dan dewasa.Pada tahap
ini perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi dalam diri individu
berlangsungdengan cepat.Hal itu ditandai dengan msa pubertas yang menyebabkan
kematangan reproduksi.Salah satu tugas yang paling penting pada tahap ini
adalah mengembangkan identitas diri.Beberapa penelitian mengenai pertumbuhan
fisik pada remaja menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi badan pada masa remaja
lebih cepat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan perubahan proporsi
tubuh pada remaja wanita terjadi lebih cepat daripada remaja laki-laki. Hal ini
terlihat dengan jelas bahwa wanita usia 12,13 atau 14 tahun anak wanita lebih
tinggi dari pada laki—laki.
Pada
masa perkembangan remaja merupakan tahapan pubertas.Tahapan pubertas dalah
sebuah periode dimana kematangan fisik berlangsung cepat, yang melibatkan
perubahan hormonal dan tubuh, yang terutama berlangsung dimasa remaja awal.
Perkembangan
hubungan sosial dimana hubungan sosial adalah cara-cara individu bereaksi
terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan ini terhadap
dirinya.Hubungan sosial ini juga berkaitan dengan penyesuain diri terhadap
lingkungan sosialnya misalnya makan dan minum sendiri, menaati peraturan,
membangun komitmen bersama dalam kelompok atau organisasinya dan
sejenisnya.Perkembangan hubungan sosial pada masa remaja berawal dari
lingkungan rumah kemudian berkembang lagi pada teman-teman sebaya.
Karekteris
hubungan sosial remaja adalah sebagai berikut:
a. Berkembangnya
kesadaran akan kesunyian dan dorongan pergaulan. Hal ini menyebabkan remaja
memiliki solidaritas yang amat tinggi dan kuat dengan kelompok lain, bahkan
dengan orang tuanya sekalipun.
b. Adanya
upaya memilih nilai-nilai sosial. Hal in menyebabkan remaja senantiasa mencari
nilai-nilai yang dapat dijadikan pegangan. jika remaja tidak menemukan
nilai-nilai yang dapat dijadikan pegangan maka remeja cenderung akan meciptakan
nilai-nilaii kelompok mereka sendiri.
c. Mulai
ada rasa tertarik terhadap lawan jenis, hal ini menyebabkan remaja pda umumnya
berusaha keras memiliki teman dekat dari lawan jenisnya.
d. Pada
masa remaja. Mulai tampak kecenderungan untuk memilih karier tertentu, meskipun
sebenarnya perkembangan karier remaja masih berada pada tahap pencarian karier.
Dilihat dari aspek akademis, apabila
anak tidak mendapatkan hak atau tidak terpenuhi hak pendidikan apalagi sampai
DO maka akan mengalami kegagalan dalam tahapan remaja. Hal ini akan berefek
pada kegagalan perkembangan kehidupan seperti menjadi gelandangan dan pengemis
(gepeng), suka mabukmabukan, tidak bertanggung jawab, kekanak-kanakan dan
memberontak.
Pada masa ini, masalah yang sering
muncul adalah ketegangan yang terjadi antara remaja dengan orangtua, disatu
sisi orangtua merasa bahwa remaja harus mematuhi apa yang orangtua katakan,
namun disisilain remaja merasa bahwa dirinya memiliki kebebasan untuk
menentukan pilihannya sendiri. Konflik ini sering muncul berkaitan dengan
keengganan remaja untuk melakukan tugas rumah, belajar, dsisplin memanfaatkan
waktu dan memilih teman.
F.
Tahap
Perkembangan Dewasa Awal (20-39 Tahun)
Konsep
tentang “kedewasaan” dapat dilihat dari aspek bilogis, hukum, psikologis,
ekonomi, sosial, atau perspektif budaya.Menurut aspek biologis atau fisik,
dewasa adalah seseorang yang sudah mencapai puncak perkembangan.
Tahap
perkembangan ini tidak ditandai denganusia tertentu, melainkan oleh peristiwa
penting tertentu. Pada umunya, individu pada tahap dewasa awal ini menunjukkan
awal kecepatan, kelincahan dan kekuatan dalam melakukan sesuatu. Puncak
meningkatnya kekuatan otot untuk melakukan suatu kegiatan adalah pada usia
20-30 tahun, setelah itu penurunan mulai terjadi dengan tandatanda mulai muncul
pengeriputan kulit.
Karekteristik
pada periode ini adalah keintiman vs isolasi (intimacy vs isolation).Secara
deskriptif pada tahap ini, faktor penting adalah cinta dan kasih saying dalam
menjalin hubungan persahabatan.Individu yang tidak sukses dalam mencapai
keakbraban cenderung terisolasi, diliputi kekhawatiran dalam melakukan suatu
komitmen, menunjukkan sifat tergantung.
G.
Perkembangan
Dewasa Akhir (40-60 Tahun)
Pada
tahapan usia ini, kebangkitan dan stagmina mengalami degradasi. Menurut
Erickson (Syamsul Bachri Thalib 2005:40) mendeskripsikan bahwa generivitas
mengacu pad kemampuan orang dewasa untuk melihat hal-hal diluar dirinya.sebagai
contoh, membina keluarga melalui pengasuhan. Erickson (Syamsul Bachri Thalib
2005:41) orang-orang dewasa memerlukan kehadran anak-anak sebagaimana hal
anak-anak memerlukan orang tua, tahap ini menggambarkan kebutuhan untuk
menciptakan sesuatu untuk warisan kehidupan masa depan. Orang yang sukses pada
fase ini dengn kesuksesan dalam membina rumah tangga dan keluarganya, termasuk
pengasuhan, atau persiapan generasi selanjutnya. Kegagalan pada fase ini
berarti kemungkinan individu akan menglami stagmina pada kehiduppan berikutnya,
dan krisis terhadap diri sendiri.
H.
Perkembangan
Usia Lanjut (60 Tahun Keatas)
Krisis
integrasi vs rasa putus asa. Menurut Erickson (Syamsul Bachri Thalib 2005:41)
pada usia ini seseorang akan mencapai integritas yang ditandai dengan perannya
dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera, ada perasaan aman
tentaram. Individu yang sukses pada masa ini menunjukkan perasaan menyatu
dengan dirinya dan orang lain, dan tidak takut kematian. Pada tahap ini,
perubahan fisik individu semakin jelas yang ditandai dengan penuaan seperti:
rambut memutih, penipisan rambut, kerutan pada kulit, menurunnya kemampuan
sensorik, pola tidur yang berubah, penuru
DAFTAR
PUSTAKA
Arisworo djoko.Dkk. 2006.Ipa Terpadu (Biologi, Kimia,Fisika).
Bandung: PT.Grafindo Media Pratama.
Sudarsini.
2017. Fisioterapi. Malang: Gunung
Samudera.
Susanto Ahmad. 2015. Bimbingan dan
Konseling ditaman Kanak-kanak. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tahlib Bachri Syamsul. 2005. Psikologi
Perkembangan. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Komentar
Posting Komentar