PENDIDIKAN SEKOLAH DAN LUAR SEKOLAH DALAM TINJAUAN PSH (PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP)
Tugas
kelompok
Pengantar
Pendidikan
PENDIDIKAN
SEKOLAH DAN LUAR SEKOLAH DALAM TINJAUAN PSH
(PENDIDIKAN
SEUMUR HIDUP)
OLEH:
KELOMPOK
V
1.
ARWINDA
AL MUNTAZ (1744042041)
2.
FILDZAH
KHAERANA PUTRI (1744041010)
3.
WAHYU
KURNIATI WAHID (1744042005)
4.
ALIF
IMAM NUGRAHA (1744041031)
Kelas
A
2018
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
2018
PENDIDIKAN
SEKOLAH DAN LUAR SEKOLAH DALAM TINJAUAN PSH
(PENDIDIKAN
SEUMUR HIDUP)
A. DEFINISI
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Pendidikan
seumur hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
B. KARAKTERISTIK
PSH
1. Hidup,
seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan
tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidiakan
seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan
seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan sebagainya).
4. Pendidikan
seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola non formal.
5. Rumah
memainkan peranan pertama, peranan yang paling halus dan sangat penting dalam
memulai proses belajar seumur hidup.
6. Masyarakat
juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup. Mulai sejak anak mulai
berintraksi dengan masyarakat, dan terus berlanjut fungsi edukatifnya dalam
keseluruhan hidup, baik dalam professional maupun umum.
7. Lembaga-lembaga
pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat-pusat latihan tentu
mempunyai peranan penting, tetapi semuanya itu hanya sebagai salah satu bentuk
lembaga pendidikan seumur hidup.
8. Pendidikan
seumur hidup menghendaki keberlanjutan dan kebersambungannya dimensi-dimensi
vertical atau longitudinal dari pendidikan.
9. Pendidikan
seumur hidup juga menghendaki keterpaduan dimensi-dimensi horizontal dan
kedalaman dari pendidikan pada setiap tahap kehidupan.
10. Bertentangan
dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, pendidikan seumur hidup adalah
bersifat universal.
11. Pendidikan
seumur hidup ditandai oleh adanya kelenturan dan peragaman dalam isi bahan
belajar, alat-alat, dan teknik-teknik belajar, serta waktu belajar.
12. Pendidikan
seumur hidup membolehkan adanya pola-pola dan bentuk-bentuk alternatif dalam
memperoleh pendidikan.
13. Pendidikan
seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar, yaitu pendidikan umum dan
pendidikan professional.
14. Pendidikan
seumur hidup mengandung fungsi-fungsi adaptif dan inovatif dari individu dan
masyarakat.
15. Pendidikan
seumur hidup mengandung fungsi perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan sistem
pendidikan yang ada.
16. Tujuan
akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu
hidup.
17. Ada
tiga prasyarat utama bagi pendidikan seumur hidup, yaitu: kesempatan, motivasi,
dan edukabilitas.
18. Pada
tingkat operasional, pendidikan seumur hidup membentuk sebuah sistem
keseluruhan dari semua pendidikan.
C. PERLUNYA
PSH
a. Keterbatasan
kemampuan pendidikan sekolah
Pendidikan sekolah ternyata tidak
memenuhi harapan masyarakat. Terlihat antara lain dalam:
1)
Banyak lulusan yang tidak dapat diserap
dalam dunia kerja, yang antara lain karena mutunya yang rendah.
2)
Daya serap rata-rata lulusan sekolah
yang masih rendah, karena pelajar tidak dapat belajar secara optimal.
3)
Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak
efisien sehingga terjadi penghamburan pendidikan (educational wastage), yang terlihat dari adanya putus sekolah (drop-out) dan siswa yang mengulang (repeaters).
Pendidikan sekolah
perlu dilengkapi dengan pendidikan luar sekolah.
b. Perubahan Masyarakat dan
Peranan-peranan sosial
Globalisasi
dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat,
dan dengan demikian perubahan-perubahan peranan-peranan sosial. Pendidikan dituntut
untuk dapat membantu individu agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan
sosial sepanjang hidupnya.
c. Pendayagunaan Sumber yang Masih
Belum Optimal
Salah satu masalah pendidikan yang sekarang ini
terjadi adalah kelangkaan sumber yang mendukung pelaksanaan pendidikan. Hal
yang perlu dilakukan adalah:
1)
Penghematan dan Optimalisasi dalam
penggunaan sumber yang telah tersedia bagi pendidikan.
2)
Perlu digali sumber-sumber baru yang
masih terpendam dalam masyarakat, yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar
dan meningkatkan proses pendidikan.
Pendayagunaan
sumber secara menyeluruh untuk pendidikan memerlukan kerja sama luas yang
bersifat lintas sector, sehingga perlu penyelenggaraan pendidikan yang meluas.
d. Perkembangan pendidikan luar
sekolah yang pesat
di
zaman modern, pendidikan luar sekolah berkembang dengan pesat karena memberikan
manfaat kepada masyarakat, sehingga perlu mendapat tempat yang wajar dalam
penyelenggaraan keseluruhan pendidikan.
D. IMPLIKASI
KONSEP PSH BAGI PENDIDIKAN SEKOLAH
1.
Fungsi dan Tujuan Sekolah
a. pendidikan sekolah ialah salah
satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hidup
b. pendidikan sekolah ialah pendidikan untuk
mengembangkan semua aspek kepribadian, baik kognitif dan afektif maupun
keterampilan.
c. pendidikan sekolah merupakan suatu sistem
terbuka.
d. pendidikan sekolah merupakan
sekelompok paket belajar atau program
belajar yang menyediakan jalur belajar dan pengalaman belajar, yang
memungkinkan siswa dapat menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri atau
self-learning, dan membina dirinya sendiri
atau self-direction.
e.
Tujuan pendidikan sekolah tidak
hanya menguasai bahan pelajaran, tetapi dapat menggunakan apa yang telah
dipelajari itu untuk mampu belajar sendiri dan membina diri kapan pun dan
dimana pun juga, dalam rangka mencapai tujuan PSH mencapai kualitas hidup
pribadi, sosial, dan professional seoptimal mungkin. Pendidikan sekolah
hendaknya bertujuan agar siswanya:
1) Menyadari perlunya belajar
seumur hidup dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya
dalam masyarakat.
2) Meningkatkan kemampuan belajar atau educability.
3) Memperluas daerah belajar
4)
Memadukan pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman belajar diluar
sekolah.
2.
Program
Pendidikan Sekolah
a. Kegiatan
pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler
dan ekstrakulikuler
b. Kegiatan
sekolah hendaknya campuran antara study dan belajar
c. Kegiatan
sekolah hendaknya makin tertuju dan utamakan kegiatan belajar sendiri dan
membina diri sendiri.
d. proses
pendidikan atau kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak hanya melalui satu
jalur pengalaman belajar, tetapi lebih merupakan gabungan dari berbagai
pengalaman belajar dan bervariasi. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1)
Menggunakan berbagai sumber belajar (Learning
resources)
2)
Guru memposisikan diri sebagai contoh, fasilitator dan motivator.
3)
Menggunakan berbagai alat bantu mengajar (Learning
aids).
DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, R (2016). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Komentar
Posting Komentar