MAKALAH peranan MSDM dalam Organisasi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta
tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia.Jadi,
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi.Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum.Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management
Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Oleh
karena itu, berdasarkan hal tersebut penulis dalam makalah ini akan menjabarkan
defenisi Manajemen Sumber Daya Manusia, fungsi pokok Manajemen Sumber Daya
Manusia, peran manajer dalam organisasi dan alas an pentingnya mengelola
SDM dalam Organisasi.
B.
Batasan Masalah
Agar
pembuatan Makalah ini dapat dilakukan dengan fokus, sempurna dan lebih jelas
maka penulis membahas tentang Peran Manajer Dalam Organisasi. Oleh sebab itu
penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Pentingnya mengelola SDM
senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi
dimana dia berada di dalamnya.
C.
Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian latarbelakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut:
1.
Apa Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia?
2.
Bagaimana Fungsi-Fungsi
Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia?
3.
Bagaimna Peran
Manajer dalam Organisasi?
4.
Bagaimana
peranan MSDM dalam Organisasi?
5.
Apa Alasan
pentingnya mengelola SDM dalam Organisasi?
D.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
Manajemen Sumber Daya Manusia.
2.
Untuk mengetahuiFungsi-Fungsi
Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia.
3.
Untuk mengetahui
Peran Manajer dalam Organisasi.
4.
Untuk mengetahui
peranan MSDM dalam Organisasi.
5.
Untuk mengetahui
Alasan pentingnya mengelola SDM dalam Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
a.
Menurut Marihot
Tua E.H (2000 :1), Manajemen
sumber daya manusia adalah aktivitas yang dilakukan merangsang mengembangkan,
memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi dalam organisasi.
b.
Menurut Anwar
Prabu Mangkunegara (2000 :2), menjelaskan
bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.[1]
c.
Menurut Samsuddin (2006:22)
menyatakan manajemen sumber daya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan
yang terintregrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi
orang-orang dalam organisasi. Hasibuan (2007:6) berpendapat bahwa Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk membantu terwujudnya tujuan
perusahaan dan masyarakat.[2]
d.
Menurut Henry
Simamora (2004:4) Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah “pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balas jasa, dan pengolahan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan”.
Hal ini mengindikasikan bahwa sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi
perusahaan yang mana ketika sumber daya manusia ini dikelola dengan baik
sehingga dapat diberdayakan secara maksimal akan mampu menunjang efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Adapun Schuler, et al. seperti
yang dikutip dalam Edy Sutrisno (2009:6) mengartikan manajemen sumber daya
manusia sebagai : Pengakuan tentang pentingnya
tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting
dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan
beberapa fungsi serta kegiatan untuk memastikan bahwa Sumber Daya Manusia
tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu,
organisasi, dan masyarakat. Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, jelas bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia menitikberatkan pada bagaimana
mengelola karyawan sebagai aset utama perusahaan karena keberhasilan perusahaan
tergantung dari kinerja efektif dari karyawan itu sendiri. Manajemen sumber
daya manusia dapat disimpulkan sebagai pengelolaan organisasional yang meliputi
praktik dan kebijakan baik secara individual maupun kolektif terhadap aset
manusia sehingga memberikan kontribusi optimal dalam mencapai tujuan
organisasi.[3]
B.
Fungsi-
Fungsi Pokok Manajemmen Sumber Daya Manusia
Ke dalam manajemen sumber daya manusia dalam
arti makro di terapkan fungsi-fungsi pokok manajemen umumnya yang
meliputi:
Fungsi-fungsi manajemen dan fungsi fungsi manajemen personalia yaitu
fungsi - fungsi operatif. Fungsi -fungsi
manajemen biasanya meliputi planning, organizing, directing dan
controlling. Fungsi - fungsi operatif meliputi procurement, developmen,
compensation, integration, maintenance dan seperation.Tetapi perbedaannya
adalah fungsi -fungsi tersebut di lakukan bukan oleh para manajer seperti pada
perusahaan - perusahaan swasta biasa, tetapi oleh badan - badan pemerintahan
yang di beri tugas di dalam pengelolaan sumber -sumber daya manusia pada
tingkat makro. Di indonesia badan - badan pemerintah yang mengelola sumber
-sumber daya manusia terdiri dari departemen- departemen beserta seluruh
instansi vertikalnya, Badan perencanaan dan lembaga - lembaga non Departemen
lainnya. Pada tingkat makro manajemen sumber daya manusia dilakukan oleh badan
- badan swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan oleh perusahaan -
perusahaan yang langsung berhubungan dengan sumber sumber daya manusia
tersebut. Fungsi
-fungsi manajemen dan fungsi operatif di
atas secara sepenuhnya dapat dilakukan pada tingkat perusahaan dengan personel
manajemen, tetapi pada tingkat makro fungsi - fungsi manajemen tersebut tidak
semuanya dapat dipakai. Manajemen sumber daya manusia pada tingkat nasional
dilakukan oleh lembaga - lembaga pemerintah dan non pemerintah melalui
kebijaksanaan - kebijaksanaan yang di
tetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian antara manajemen terdapat perbedaan
bukan saja dalam ruang lingkup dan tingkatnya tetapi di dalam fungsinya juga
terdapat perbedaan - perbedaan baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.[4]
C. Peran
Manajer Dalam Organisasi Sebagaimana
halnya kita telah sering mendengar kata manajemen, maka kita pun tidak asing
lagi dengan kata "manajer". Manajer pada dasarnya adalah subjek dari
kegiatan manajemen. Artinya manajer adalah yang melakukan kegiatan manajemen.
Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara
langsung untuk memastikan kegiatan dalam sbuah organisasi di jalankan bersama
dari para anggota dari organisasi. Dalam
setiap organisasi bisnis, para manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa
keseluruhan tujuan yang telah di tetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan
melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun yang bersifat operasional. Di
organisasi lain kadangkala peran manajer di jalankan oleh seorang ketua, wakil
ketua, ataupun ketua bagian, ketua departemen dan lain sebagainya. Di sebuah
negara, peran ini direpresentasikan oleh presiden, wakil presiden atau para
menteri misalnya. Pada intinya, tugas manajer atau istilah
apapun sebagai padanannya adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efesien melalui serangkaian
kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasional .[5]
D. Peranan
MSDM Dalam Organisasi Manajemen
SDM memiliki peran yang sangat penting bagi suatu organisasi. Manajemen SDM
merupakan suatu proses yang digunkan untuk mengelola seefektif dan seefisien
mungkin aset terpenting dari suatu organisasi, yaitu sumber daya manusia, dalam
rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Proses penting yang
dilakukan dalam manajemen SDM adalah meliputi aspek manajerial yang luas mulai
dari perencanaan SDM, pelatihan dan pengembangan sampai dengan pemberhentian
karyawan. Prinsip
dasar dalam praktek manajemen SDM melibatkan dua aspek utama, yaitu, pertama
adalah etika sosial, yang mencakup pelaksanaan tanggung jawab sosial
organisasi, workforce diversities, serta affirmative actions. Sedangkan yang kedua
adalah nilai hukum, yang berkaitan dengan komitmen organisasi dalam menerapkan
prinsip tertentu, dimana dalam hal ini, semua pihak diberi kesempatan yang sama
dalam penerimaan dan penempatan pegawai. Di samping itu, organisasi juga
memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan pemerintah tempat dimana perusahaan tersebut menjalankan
operasinya. Seperti telah sedikit disinggung di atas, dalam beberapa dekade
terakhir terdapat suatu fenomena yang menarik, yaitu adanya peningkatan jumlah
tenaga kerja perempuan yang masuk ke dunia kerja. Selain itu, peningkatan juga
terjadi pada jumlah perempuan yang bekerja dalam organisasi yang mampu menembus
posisi manajerial (sekalipun dalam jumlah yang sangat terbatas) yang selama ini
didominasi oleh kaum laki -laki. Cox, (1995), dalam desertasinya menemukan,
bahwa sejak tahun 1970-an terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah
perempuan (di Amerika Serikat) yang memasuki dunia kerja, hal ini ditunjukkan dan didukung dengan
beberapa data, antara lain; lebih dari 40% lulusan perguruan tinggi dari
jurusan bisnis dan matemati adalah perempuan, 45% tenaga kerja sipil adalah
perempuan, 41% pekerja perempuan bekerja/menduduki level manajerial. Seiring
dengan perjalanan waktu, tentu saja data-data statistik yang menunjukkan
peningkatan jumlah perempuan yang memasuki dunia kerja akan terus mengalami
peningkatan. Menurut Limerick et al (1995), sejak dekade 1990-an jumlah kaum
perempuan yang memasuki dunia kerja (baik pada tingkat manajerial maupun
operasional), baik di lingkungan perusahaan maupun organisasi pemerintah secara
kuantitatif terus mengalami kenaikan. Kondisi yang lebih menggembirakan lagi
adalah, terdapat peningkatan keterlibatan perempuan dalam dunia kerja
professional dan peningkatan karir perempuan dalam organisasi tersebut tidak
hanya terjadi di Amerika Serikat saja, kondisi di atas juga terjadi di
negara-negara Asia seperti China (Cooke, 2005), India (Budhwar et al, 2005),
dan Korea Selatan (Kang & Rowley, 2005). Peningkatan jumlah tenaga kerja
perempuan di negaranegara tersebut yang berhasil menduduki posisi manajerial
terjadi seiring dengan dorongan pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara konstan
serta didukung oleh rata-rata tingkat pendidikan kaum perempuan yang juga
mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendidikan diyakini
mampu membangun martabat dan kapasitas individu sehingga pada akhirnya juga
berimbas pada kaum perempuan, dimana perempuan semakin memiliki kemampuan untuk
terlibat dalam proses pekerjaan dan keorganisasian.[6]
E. Alasan Pentingnya Mengelola SDM dalam sebuah Organisasi
Peranan Sumber Daya
Manusia dalam berorganisasi sangatlah penting karena sumberdaya manusia ini
sebagai pengelola system, agar system ini tetap berjalan tentu dalam
pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan,
pengembangan , dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan
manejemen sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi
secara efektif dan vital.SDM merupakan aset organisasi yang sangat vital,
karena itu peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.
SDM dalam
organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi,misi,tujuan,dan sasaran
organisasi dimana dia berada di dalamnya. Untuk mencapai visi,misi,tujuan
tersebut tentu manusia harus memiliki nilai kompetensi dan karekteristik, ada
lima nilai karekter dan kompetensi yaitu :
1.
Motivasi
2.
Sikap atau ciri bawaan
3.
Konsep diri
4.
pengetahuan
5.
Skills
Dan sekurang-kurangnya SDM harus menyesuaikan
diri dengan tuntutan global yang cenderung bersifat tanpa batas.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Manajemen sumber daya manusia dapat disimpulkan sebagai
pengelolaan organisasional yang meliputi praktik dan kebijakan baik secara
individual maupun kolektif terhadap aset manusia sehingga memberikan kontribusi
optimal dalam mencapai tujuan organisasi.
2.
Fungsi -fungsi
manajemen biasanya meliputi planning, organizing, directing dan
controlling.
3.
manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan
tujuan yang telah di tetapkan oleh organisasi
4.
Proses penting yang dilakukan dalam manajemen SDM adalah
meliputi aspek manajerial yang luas mulai dari perencanaan SDM, pelatihan dan
pengembangan sampai dengan pemberhentian karyawan.
5.
SDM dalam organisasi harus senantiasa berorientasi
terhadap visi,misi,tujuan,dan sasaran organisasi dimana dia berada di dalamnya.
B. Saran
Dalam makalah ini
penulis menyarankan agar manajemen sumber daya manusia hendaknya dijalankan
dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya
manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi.Perkembangan
psikologi manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya
manusia, dalam rangka melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam
organisasi. Bagi seorang pemimpin, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Barthos
Basir. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. hlm.5-6.
Fikranatik.2013.
SDM dan Organisasi. Https:/fikranatik-wordpress-com.cdn. Diakses 19 November 2013
Jurnal Ekonomi.2009. Fransiska N Ralahallo. “Isu
Gender Dalam Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia” (Vol.III. No.1.
hal.75-76.ISSN : 1978-3618).
Jurnal
EMBA.2014. Rinna Ribka Rimper. “Pengaruh Perencanaan Karir Dan SELF EFFICACY
terhadap kinerja Karyawan pada PT.PLN(Persero) Area Manado” (Vol.2. No.4 .hal.414, ISSN : 2303-1174).
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.2016.Febrisma
Ramadhiya Findarti “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja
Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur” (Vol.4. No.4. hal.938, ISSN : 2355-5408).
Jurnal
Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam.2015. Muhammad Annas “Analisis
Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Produktivitas Karyawan Pada “Mitra Departemen Store” Jajag
Banyuwangi” (Vol.7. No.1. hal 4-5, ISSN: 1978-4767).
Tisnawati
Sule Ernie dan Saefullah kurniawan. 2005. Pengantar
Manajemen, Jakarta:Rawamangun.
hlm 6
[1]Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis.2016.Febrisma Ramadhiya Findarti “Pengaruh Pengembangan
Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Kalimantan Timur”(Vol.4.No.4. hal.938,ISSN : 2355-5408).
[2]Jurnal
EMBA.2014. Rinna Ribka Rimper. “Pengaruh Perencanaan Karir Dan SELF EFFICACYterhadap kinerja Karyawan
pada PT.PLN(Persero) Area Manado” (Vol.2. No.4 .hal.414, ISSN :2303-1174).
[3]
Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam.2015. Muhammad Annas
“Analisis Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada “Mitra Departemen Store” Jajag Banyuwangi” (Vol.7. No.1. hal 4-5,
ISSN: 1978-4767).
[4]Barthos
Basir. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.hlm.5-6.
[5]Tisnawati
Sule Ernie dan Saefullah kurniawan. 2005. Pengantar
Manajemen, Jakarta:Rawamangun. hlm 6
[6]Jurnal Ekonomi.2009. Fransiska N Ralahallo. “Isu
Gender Dalam Praktek Manajemen Sumber
Daya Manusia” (Vol.III. No.1. hal.75-76.ISSN : 1978-3618).
[7]Fikranatik.2013. SDM dan Organisasi.Https:/fikranatik-wordpress-com.cdn.
Diakses 19 November 2013
Komentar
Posting Komentar