MAKALAH 'Masalah Pembelajar''
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kuasa-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah “Masalah-Masalah Belajar”.Melihat masalah yang sering dialami oleh peserta didik maka
penulis ingin memberi solusi untuk
mengatasi atau memecahkan masalah belajar yang sering dialami para peserta
didik.
Untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut maka perlu
adanya pembinaan untuk peserta didik yang mengalami permasalahan didalam
belajarnya berupa bimbingan untuk melahirkan peserta didik yang
berkualitas.Maka perlunya peran guru yang mengerti tentang pembinaan di
sekolah.
Makalah ini akan membahas tentang cara mengatasi masalah
belajar peserta didik dalam belajarnya. Tak lupa penulis
menyampaikan bahwa sebagai manusia biasa, masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Makassar, 03
November 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan
siswa.Ini berarti bahwa bila guru mengajar, maka diharapkan siswa belajar.Namun
adakalahnya didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering ditemukan
masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang dialami siswa
tersebut.Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri dan juga oleh faktor eksternal yang berasal dari
luar siswa itu sendiri.
Masalah
merupakan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat
sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya
sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan atau sesuatu yang dapat menghambat seseorang
dalam mencapai tujuannya.Masalah dapat muncul di mana saja, tak terkecuali
dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah ditemukan
hal-halhal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran karena adanya
masalah-masalah dalam pembelajaran. Contohnya ketika guru sedang mengajar,
seringkali ditemukan siswa yang bermalas-malasan,siswa yang mengobrol dengan
temannya atau bahkan siswa yang tidur dikelas pada saat kegiatan belajar dan
mengajar berlangsung. Dari hal terssebut, itu semua merupakan masalah-masalah
dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masalah belajar?
2. Apa jenis-jenis masalah dalam
pembelajaran?
3. Untuk mengetahuifaktor-faktor
penyebab permasalahan dalam belajar.
4. Untuk mengetahui usaha mengatasi
masalah belajar.
5. Cara mengatasai
cara belajar peserta didik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ø
Prayitno
(1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya,
menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu
dihilangkan.
Ø
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø
Menurut
Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab
dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi
petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan
sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam
diri murid.
Ø Menurut Belmon dan Morolla (1971:
107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari
keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah
daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.
Ø
Menurut
Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab
dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi
petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan
sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam
diri murid.
Ø Menurut Belmon dan Morolla (1971:
107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari
keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih
rendah daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya
sedikit.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masalah dalam Pembelajaran
Masalah adalah ketidak sesuaian antara harapan dengan
kenyataan, ada yang melihat sebagai terpenuhinya kebutuhan seseorang dan
adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan.Prayitno (1985) mengemukakan bahwa
masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi
diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Sedangkan
menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat
didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dari definisi masalah dan belajar
maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut:
“Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan
dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga
berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi
dirinya.Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang
lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai
atau cerdas. Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama
keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar
merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar.
B.
Jenis-jenis
Masalah dalam Pembelajaran
Di dalam setiap kehidupan pasti akan ada
yang namanya masalah , begitu juga masalah dalam pembelajaran yang membuat
peserta didik tidak dapat secara maksimal untuk menyerap ilmu yang telah di
sampaikan oleh tenaga didik. Berikut akan kami sampaikan beberapa masalah dalam
pembelajaran yang perlu untuk ditanggulangi:
1. Berkurangnya motivasi para peserta
didik untuk belajar atau berpartisipasi di dalam belajar;
2. Semakin banyak siswa yang membolos
pada saat jam pelajaran di mulai;
3. Pada zaman yang berkembang ini juga
banyak sekali perkelahian muncul di kalangan antar pelajar;
4. Prestasi siswa yang semakin rendah
dan mengalami kemerosotan nilai;
5. Semakin menipisnya etika dan
kesopanan di dalam belajar.
Diantara
banyak peserta didik di sekolah ada siswa yang berprestasi, namun banyak pula
yang dijumpai siswa yang gagal. Secara umum, siswa-siswa yang mengalami nilai
dan angka rapor banyak rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan
sebagainya dapat dianggap sebagai siswa yang mengalami masalah belajar.
Seseorang siswa dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan
tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.Selain
masalah-masalah dalama pembelajaran yang telah diungkapkan diatas, namun banyak
sekali yang berbeda dan itu tergantung mereka menilai dari sudut pandang yang
berbeda juga. Prayitno (Herman dkk, 2006:149-150) mengemukakan masalah belajar
sebagai berikut:
1. Keterampilan Akademik
Keadaan
siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak
dapat memanfaatkannya secara optimal.Seharusnya kegiatan exstra harus
dimanfa’atkan secara baik oleh guru dan orang tua, karena ketrampilan setiap
anak didik sangatlah berbeda-beda, sehingga bisa mengeluarkan dan memulai
ketrampilannya sejak dari kecil dan diharapkan bisa mengembangkannya.
2. Keterampilan dalam Belajar
Keadaan
siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas
khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi.
Ketrampilan dalambelajar bisa menunjang prestasi belajar siswa karena siswa
akan lebih banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan dari proses
pembelajaran yang semestinya.
3. Sangat Lambat dalam Belajar
Keadaan
siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan
untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus. Sebenarnya setiap siswa
mempunyai akal yang sama, tetapi kemampuan setiap siswa yang satu dengan siswa
yang lain sangatlah berbeda.
4. Kurang Motivasi dalam Belajar
Keadaan
siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
Hal ini disebabkandari beberapa sebab yang meliputi dari lingkungan sekolah,
keluarga maupun dari lingkungan pergaulan anak, jika lingkungan anak memang
sejak kecil diberi semangat belajar yang tinggi, pastinya siswa tersebut bisa
termotivasi untuk menjadi anak yang pintar, namun sebaliknya kurangnya motivasi
belajar siswa bisa mempengaruhi proses belajar dan akhirnya menjadi salah satu
dari sekian banyak masalah-masalah dalam pembelajaran.
5. Bersikap dan Berkebiasaan Buruk
dalam Belajar
Kondisi
siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan
yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci
guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya,
maka sikap dan kebiasaan yang baik bisa menunjang kelancaran proses belajar
anak. Hal ini disebabkan anak akan cenderung rajin belajar dari pada siswa yang
mempunyai sikap dan kebiasaan yang buruk.
C. Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan Dalam Pembelajaran
Masalah-masalah
belajar baik intern maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru maupun
dimensi siswa, sedangkan dikaji dari tahapannya, masalah belajar dapat terjadi
pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudahnya, sedangkan
dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum kegiatan belajar,
selama proses belajar dan evaluasi hasil belajar. Masalahnya sering kali
berkaitan dengan pengorganisasian belajar.
1.
Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang
timbul dari dalam diri siswa baik kondisi jasmani maupun rohani siswa. Faktor
internal dibedakan menjadi:
a. Ciri Khas/Karakteristik Siswa
Dapat
dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku,
alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan.Namun, bila siswa tidak memiliki
minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung mengabaikan kesiapan
belajar.
b. Sikap terhadap Belajar
Sikap siswa dalam proses belajar,
terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar merupakan bagian penting untuk
diperhatikan karena aktivitas belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap siswa
ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun, bila lebih dominan sikap menolak
sebelum belajar maka siswa cenderung kurang memperhatikan atau mengikuti
kegiatan belajar.
c. Motivasi Belajar
Di dalam aktivitas belajar, motivasi
individu dimanfestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar,
kesungguhan dalam menyimak, mengerjakan tugas dan sebagainya.Umumnya kurang
mampu untuk belajar lebih lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam
mengerjakan tugas.Oleh karena itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam
belajar yang memberikan dampak bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
d. Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi merupakan
indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan
menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Untuk membantu
siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar tentu memerlukan waktu yang cukup
lama, di samping menuntut ketelatenan guru.
e. Mengelola Bahan Ajar
Siswa mengalami kesulitan di dalam
mengelola bahan, maka berarti ada kendala pembelajaran yang dihadapi siswa yang
membutuhkan bantuan guru. Bantuan guru tersebut hendaknya dapat mendorong siswa
agar memiliki kemampuan sendiri untuk terus mengelola bahan belajar, karena
konstruksi berarti merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis.
f. Rasa Percaya Diri
Salah satu kondisi psikologis
seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses
pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri umumnya muncul ketika
seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di
mana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya.
Hal-hal ini bukan merupakan bagian terpisah dari proses belajar, akan tetapi
merupakan tanggung jawab yang harus diwujudkan guru bersamaan dengan proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
g. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar dalah perilaku
belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga
memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan. Ada beberapa bentuk
kebiasaan belajar yang sering dijumpai seperti, belajar tidak teratur, daya
tahan rendah, belajar hanya menjelang ulangan atau ujian, tidak memiliki
catatan yang lengkap, sering datang terlambat, dan lain-lain
h. Tingkat Kecerdasan Rendah
Walaupun tingkat kecerdasan seorang
siswa bukanlah
nilai mutlak dan berubah-ubah, hal ini tetap saja dapat menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan belajar.Tingkat kecerdasan atau kemampuan dasar
yang rendah bisa menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar pada diri siswa.
i. Kesehatan, Gangguan Fungsi Alat
Indera, dan Alat Perseptual
Kondisi tubuh yang sakit, kurang
gizi dan vitamin dapat menyebabkan kurang maksimalnya proses belajar. Begitupun
jika terjadi gangguan pada fungsi alat indera, seperti gangguan penglihatan dan
pendengaran yang dapat secara langsung menjadi penyebab terjadinya keslitan
dalam belajar. Hal yang sama juga dapat terjadi jika terdapat gangguan dalam
proses penafsiran pesan di otak (alat perseptual).
2.
Faktor Eksternal
a. Guru
Guru harus
mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi,
melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam
batas-batas yang ditentukan. Bila dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivasi, membimbing
dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman, maka siswa akan
mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, namun
jika guru tidak dapat melaksanakannya, siswa akan mengalami masalah yang dapat
menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
Menurut
Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab
dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi
petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan
sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam
diri murid. Melalui contoh sikap sehari-hari, guru yang memiliki penilaian diri
yang positif akan ditiru oleh muridnya, sehingga murid-muridnya juga akan memiliki
penilaian diri yang positif.
Guru yang
kurang akrab dengan murid, kurang menghargai usaha-usaha murid maka murid akan
merasa kurang diperhatikan dan akan mengakibatkan murid itu malas belajar atau
kurangnya minat belajar sehingga anak itu akan mengalami kesulitan belajar.
Keberhasilan seorang murid dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari
sekolah seperti guru yang harus benar-benar memperhatikan peserta didiknya.
Menurut
Belmon dan Morolla (1971: 107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa
anak-anak yang berasal dari keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai
keterampilan intelektual lebih rendah daripada anak-anak yang berasal dari
keluarga yang jumlah anaknya sedikit.
b. Keluarga (Rumah)
Masalah-masalah
dalam keluarga dapat menyita pikiran dan konsentrasi anak untuk fokus dalam
belajar, beberapa diantaranya adalah
1) Keluarga tidak utuh atau kurang
harmonis;
2) Sikap orang tua yang tidak
memperhatikan pendidikan anaknya;
3) Keadaan ekonomi;
4) Harapan orang tua yang terlalu
tinggi;
5) Orang tua yang pilih kasih.
c. Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan
sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Contoh seorang
siswa bernama Rudi yang terpengaruh teman sebayanya dengan kebiasaan
rekan-rekannya yang baik, maka akan berdampak positif dan sebaliknya. Tidak
sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman
sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.
d. Kurikulum Sekolah
Kurikulum
merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan untuk
mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka
dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana
perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :
1) Tujuan yang akan dicapai berubah;
2) Isi pendidikan berubah;
3) Kegiatan belajar mengajar berubah;
4) Evaluasi belajar.
e. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan
prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim pembelajaran
yang kondusif.Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan
sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya motivasi
untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu sarana dan
prasarana menjadi bagian yang penting untuk tercapainya upaya mendukung
terwujudnya proses pembelajaran yang diharapkan.
D. Upaya-upaya Penanggulangan Masalah
Pembelajaran
1. Perhatikan Mood
Untuk
mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar
anak.Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika
belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat
ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab
munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena
konsentrasi yang pecah.Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si
anak.
2. Siapkan Ruang Belajar
Kesulitan
belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai.Karena itu,
coba sediakan tempat belajar untuk anak. Selain itu, saat mengajari anak ini,
bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada
anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap
sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba
mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
3. Komunikasi
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana
cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata
pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas. Sempatkan juga
waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka
mengajar di sekolah. Jika, anak aktif maka banyak sekali cerita yang lahir
termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan
sepatunya.Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang
gurunya.Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan
pendapatnya.
4. Mengidentifikasi siswa yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar
Adapun
langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar :
a. Menandai siswa dalam satu kelas atau
dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat
umum maupun khusus dalam bidang studi
b. Meneliti nilai ulangan yang
tercantum dalam “record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
c. Menganalisis hasil ulangan dengan
melihat sifat kesalahan yang dibuat.
d. Melakukan observasi pada saat siswa
dalam kegiatan proses belajar mengajar
e. Mendapatkan kesan atau pendapat dari
guru lain terutama wali kelas,dan guru pembimbing.
5. Mengalokasikan letaknya kesulitan
atau permasalahannya
Dilakukan
dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu, seperti
catatan keterlambatan penyelesaian tugas, ketidakhadiran, kekurang aktifan dan
kecenderungan berpartisipasi dalam belajar.
6. Melokalisasikan jenis faktor dan
sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
7. Memperkirakan alternatif pertolongan
Menetapkan
kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah (preventif) maupun
penyembuhan (kuratif).
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam proses belajar seringkali
siswa mengalami masalah yang dapat membuatnya kesulitan dalam menyerap
pelajaran. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
faktor internal atau faktor yang berasal dalam diri siswa dan factor eksternal
atau factor yang berasal dari luar diri siswa. Oleh karena itu guru hendaknya
mampu mengetahui dan membantu siswa dalam mengatasi masalah dan kesulitan
belajar yang dialami.
B.
Saran
Seorang guru sebaiknya mampu
mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah belajar
yang dialami oleh siswanya agar peroses belajar mengajar tetap berjalan dengan
lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Supriadi, Arie. 2011. Masalah-masalah Belajar dan Pembelajaran.[Online],
tersedia: http://ariesupriadi.wordpress.com/2011/11/03/masalah-masalah-belajar-dan-pembelajaran.html. [Diakses tanggal 29 Oktober 2016]
Ulil, Mas. 2015. Masalah-masalah dalam Pembelajaran dan
Pemecahannya. [Online], tersedia:http://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-dan.html.
[Diakses tanggal 29 Oktober 2016]
Komentar
Posting Komentar