MAKALAH 'Masalah Pembelajar''


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Masalah-Masalah Belajar”.Melihat masalah yang sering dialami oleh peserta didik maka penulis ingin memberi solusi untuk mengatasi atau memecahkan masalah belajar yang sering dialami para peserta didik.
Untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut maka perlu adanya pembinaan untuk peserta didik yang mengalami permasalahan didalam belajarnya berupa bimbingan untuk melahirkan peserta didik yang berkualitas.Maka perlunya peran guru yang mengerti tentang pembinaan di sekolah.
Makalah ini akan membahas tentang cara mengatasi masalah belajar peserta didik dalam belajarnya. Tak lupa penulis menyampaikan bahwa sebagai manusia biasa, masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.




Makassar, 03 November 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa.Ini berarti bahwa bila guru mengajar, maka diharapkan siswa belajar.Namun adakalahnya didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering ditemukan masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang dialami siswa tersebut.Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa sendiri dan juga oleh faktor eksternal yang berasal dari luar siswa itu sendiri.
Masalah merupakan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan atau sesuatu yang dapat menghambat seseorang dalam mencapai tujuannya.Masalah dapat muncul di mana saja, tak terkecuali dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah ditemukan hal-halhal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran karena adanya masalah-masalah dalam pembelajaran. Contohnya ketika guru sedang mengajar, seringkali ditemukan siswa yang bermalas-malasan,siswa yang mengobrol dengan temannya atau bahkan siswa yang tidur dikelas pada saat kegiatan belajar dan mengajar berlangsung. Dari hal terssebut, itu semua merupakan masalah-masalah dalam pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian masalah belajar?
2.      Apa jenis-jenis masalah dalam pembelajaran?
3.      Untuk mengetahuifaktor-faktor penyebab permasalahan dalam belajar.
4.      Untuk mengetahui usaha mengatasi masalah belajar.
5.      Cara mengatasai cara belajar peserta didik














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ø  Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.
Ø  Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø  Menurut Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam diri murid.
Ø  Menurut Belmon dan Morolla (1971: 107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.
Ø  Menurut Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam diri murid.
Ø  Menurut Belmon dan Morolla (1971: 107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.




BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Masalah dalam Pembelajaran
Masalah adalah ketidak sesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai terpenuhinya kebutuhan seseorang dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan.Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
            Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut: “Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
            Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas. Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar.
B.     Jenis-jenis Masalah dalam Pembelajaran
        Di dalam setiap kehidupan pasti akan ada yang namanya masalah , begitu juga masalah dalam pembelajaran yang membuat peserta didik tidak dapat secara maksimal untuk menyerap ilmu yang telah di sampaikan oleh tenaga didik. Berikut akan kami sampaikan beberapa masalah dalam pembelajaran yang perlu untuk ditanggulangi:
1.    Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau berpartisipasi di dalam belajar;
2.    Semakin banyak siswa yang membolos pada saat jam pelajaran di mulai;
3.    Pada zaman yang berkembang ini juga banyak sekali perkelahian muncul di kalangan antar pelajar;
4.    Prestasi siswa yang semakin rendah dan mengalami kemerosotan nilai;
5.    Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.
Diantara banyak peserta didik di sekolah ada siswa yang berprestasi, namun banyak pula yang dijumpai siswa yang gagal. Secara umum, siswa-siswa yang mengalami nilai dan angka rapor banyak rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya dapat dianggap sebagai siswa yang mengalami masalah belajar. Seseorang siswa dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.Selain masalah-masalah dalama pembelajaran yang telah diungkapkan diatas, namun banyak sekali yang berbeda dan itu tergantung mereka menilai dari sudut pandang yang berbeda juga. Prayitno (Herman dkk, 2006:149-150) mengemukakan masalah belajar sebagai berikut:
1.    Keterampilan Akademik
Keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.Seharusnya kegiatan exstra harus dimanfa’atkan secara baik oleh guru dan orang tua, karena ketrampilan setiap anak didik sangatlah berbeda-beda, sehingga bisa mengeluarkan dan memulai ketrampilannya sejak dari kecil dan diharapkan bisa mengembangkannya.
2.    Keterampilan dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi. Ketrampilan dalambelajar bisa menunjang prestasi belajar siswa karena siswa akan lebih banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan dari proses pembelajaran yang semestinya.
3.    Sangat Lambat dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus. Sebenarnya setiap siswa mempunyai akal yang sama, tetapi kemampuan setiap siswa yang satu dengan siswa yang lain sangatlah berbeda.
4.    Kurang Motivasi dalam Belajar
Keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas. Hal ini disebabkandari beberapa sebab yang meliputi dari lingkungan sekolah, keluarga maupun dari lingkungan pergaulan anak, jika lingkungan anak memang sejak kecil diberi semangat belajar yang tinggi, pastinya siswa tersebut bisa termotivasi untuk menjadi anak yang pintar, namun sebaliknya kurangnya motivasi belajar siswa bisa mempengaruhi proses belajar dan akhirnya menjadi salah satu dari sekian banyak masalah-masalah dalam pembelajaran.
5.    Bersikap dan Berkebiasaan Buruk dalam Belajar
Kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya, maka sikap dan kebiasaan yang baik bisa menunjang kelancaran proses belajar anak. Hal ini disebabkan anak akan cenderung rajin belajar dari pada siswa yang mempunyai sikap dan kebiasaan yang buruk.

C.      Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan Dalam Pembelajaran
Masalah-masalah belajar baik intern maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru maupun dimensi siswa, sedangkan dikaji dari tahapannya, masalah belajar dapat terjadi pada waktu sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudahnya, sedangkan dari dimensi guru, masalah belajar dapat terjadi sebelum kegiatan belajar, selama proses belajar dan evaluasi hasil belajar. Masalahnya sering kali berkaitan dengan pengorganisasian belajar.
1.        Faktor Internal
                        Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa baik kondisi jasmani maupun rohani siswa. Faktor internal dibedakan menjadi:
a.    Ciri Khas/Karakteristik Siswa
Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan.Namun, bila siswa tidak memiliki minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung mengabaikan kesiapan belajar.
b.   Sikap terhadap Belajar
            Sikap siswa dalam proses belajar, terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun, bila lebih dominan sikap menolak sebelum belajar maka siswa cenderung kurang memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.
c.    Motivasi Belajar
            Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanfestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak, mengerjakan tugas dan sebagainya.Umumnya kurang mampu untuk belajar lebih lama, karena kurangnya kesungguhan di dalam mengerjakan tugas.Oleh karena itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar yang memberikan dampak bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
d.   Konsentrasi Belajar
            Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar tentu memerlukan waktu yang cukup lama, di samping menuntut ketelatenan guru.
e.    Mengelola Bahan Ajar
            Siswa mengalami kesulitan di dalam mengelola bahan, maka berarti ada kendala pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru. Bantuan guru tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan sendiri untuk terus mengelola bahan belajar, karena konstruksi berarti merupakan suatu proses yang berlangsung secara dinamis.
f.     Rasa Percaya Diri
            Salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya. Hal-hal ini bukan merupakan bagian terpisah dari proses belajar, akan tetapi merupakan tanggung jawab yang harus diwujudkan guru bersamaan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan.
g.    Kebiasaan Belajar
            Kebiasaan belajar dalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan. Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai seperti, belajar tidak teratur, daya tahan rendah, belajar hanya menjelang ulangan atau ujian, tidak memiliki catatan yang lengkap, sering datang terlambat, dan lain-lain
h.   Tingkat Kecerdasan Rendah
            Walaupun tingkat kecerdasan seorang siswa bukanlah nilai mutlak dan berubah-ubah, hal ini tetap saja dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.Tingkat kecerdasan atau kemampuan dasar yang rendah bisa menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar pada diri siswa.
i.      Kesehatan, Gangguan Fungsi Alat Indera, dan Alat Perseptual
            Kondisi tubuh yang sakit, kurang gizi dan vitamin dapat menyebabkan kurang maksimalnya proses belajar. Begitupun jika terjadi gangguan pada fungsi alat indera, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran yang dapat secara langsung menjadi penyebab terjadinya keslitan dalam belajar. Hal yang sama juga dapat terjadi jika terdapat gangguan dalam proses penafsiran pesan di otak (alat perseptual).
2.        Faktor Eksternal
a.    Guru
Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi, melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar secara bebas dalam batas-batas yang ditentukan. Bila dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas guru dengan baik, mampu memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman, maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, namun jika guru tidak dapat melaksanakannya, siswa akan mengalami masalah yang dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka.
Menurut Lindgren, (1967: 55) bahwa lingkungan sekolah, terutama guru. Guru yang akrab dengan murid, menghargai usaha-usaha murid dalam belajar dan suka memberi petunjuk kalau murid menghadapi kesulitan, akan dapat menimbulkan perasaan sukses dalam diri muridnya dan hal ini akan menyuburkan keyakinan diri dalam diri murid. Melalui contoh sikap sehari-hari, guru yang memiliki penilaian diri yang positif akan ditiru oleh muridnya, sehingga murid-muridnya juga akan memiliki penilaian diri yang positif.
Guru yang kurang akrab dengan murid, kurang menghargai usaha-usaha murid maka murid akan merasa kurang diperhatikan dan akan mengakibatkan murid itu malas belajar atau kurangnya minat belajar sehingga anak itu akan mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan seorang murid dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari sekolah seperti guru yang harus benar-benar memperhatikan peserta didiknya.
Menurut Belmon dan Morolla (1971: 107) menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang banyakjumlah anak, mempunyai keterampilan intelektual lebih rendah daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang jumlah anaknya sedikit.
b.   Keluarga (Rumah)
Masalah-masalah dalam keluarga dapat menyita pikiran dan konsentrasi anak untuk fokus dalam belajar, beberapa diantaranya adalah
1)      Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis;
2)      Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya;
3)      Keadaan ekonomi;
4)      Harapan orang tua yang terlalu tinggi;
5)      Orang tua yang pilih kasih.
c.    Lingkungan Sosial (Teman Sebaya)
Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa. Contoh seorang siswa bernama Rudi yang terpengaruh teman sebayanya dengan kebiasaan rekan-rekannya yang baik, maka akan berdampak positif dan sebaliknya. Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.
d.   Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :
1)      Tujuan yang akan dicapai berubah;
2)      Isi pendidikan berubah;
3)      Kegiatan belajar mengajar berubah;
4)      Evaluasi belajar.
e.    Sarana dan Prasarana
Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif.Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu sarana dan prasarana menjadi bagian yang penting untuk tercapainya upaya mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang diharapkan.
D.    Upaya-upaya Penanggulangan Masalah Pembelajaran
1.    Perhatikan Mood
Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak.Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah.Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.
2.    Siapkan Ruang Belajar
Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai.Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Selain itu, saat mengajari anak ini, bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
3.    Komunikasi
            Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas. Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya.Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya.Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.
4.    Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar
Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar :
a.    Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum maupun khusus dalam bidang studi
b.    Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
c.    Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.
d.    Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar
e.    Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama wali kelas,dan guru pembimbing.
5.    Mengalokasikan letaknya kesulitan atau permasalahannya
Dilakukan dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu, seperti catatan keterlambatan penyelesaian tugas, ketidakhadiran, kekurang aktifan dan kecenderungan berpartisipasi dalam belajar.
6.    Melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
7.    Memperkirakan alternatif pertolongan
Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah (preventif) maupun penyembuhan (kuratif).



BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
            Dalam proses belajar seringkali siswa mengalami masalah yang dapat membuatnya kesulitan dalam menyerap pelajaran. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : faktor internal atau faktor yang berasal dalam diri siswa dan factor eksternal atau factor yang berasal dari luar diri siswa. Oleh karena itu guru hendaknya mampu mengetahui dan membantu siswa dalam mengatasi masalah dan kesulitan belajar yang dialami.
B.  Saran
            Seorang guru sebaiknya mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswanya agar peroses belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Supriadi, Arie. 2011. Masalah-masalah Belajar dan Pembelajaran.[Online], tersedia: http://ariesupriadi.wordpress.com/2011/11/03/masalah-masalah-belajar-dan-pembelajaran.html. [Diakses tanggal 29 Oktober 2016]

Ulil, Mas. 2015. Masalah-masalah dalam Pembelajaran dan Pemecahannya. [Online], tersedia:http://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-dan.html. [Diakses tanggal 29 Oktober 2016]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH " THAHARAH"

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH Perkembangan Moral