MAKALAH ˮCARA MENGORGANISASI MATERI PEMBELAJARAN“

CARA PENGORGANISASIAN  MATERI  PEMBELAJARAN

DISUSUN
O
L
E
H
HILDA PURNAMA JANUARTI
1754041033
PENDIDIKAN BAHASA ASING\JERMAN
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR                                             
 2018
KATA PENGANTAR
     Puji dan  syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Karena atas segala rahmat dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ˮCARA MENGORGANISASI MATERI PEMBELAJARAN“ ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan pembelajaran.
        Dalam kesempatan ini,saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terwujudnya makalah ini. Jika ada kata atau kalimat yang salah mohon di maafkan.Akhir kata semogaTuhansenantiasamenyertainiatbaikdanusahakita.





Penulis,




BAB I
PENDAHULUAN

 A.   LATAR BELAKANG                                 
Padadasanyapengorganisasiantermasukdalamkegiatanpenyusunanrencanauntukmenciptakanhubungankerjaantar personal dalamsuatukegiatanorganisasi. Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokan bidang-bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya serta masing-masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Pengorganisasian materi pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem dan sebagai proses. Sebagai disiplin, pengorganisasian pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, Pengorganisasian pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, Sementara itu pengorganisasian materi pembelajaran sebagai proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan.  Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran dan merancang perlakuanberbasis media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas

B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian pengorganisasian materipembelajaran.
2.      Bagaimana pengorganisasian materi pembelajaranyang runtut, sistematisdan sesuai dengan alokasi waktu.
3.      Bagaimana pemilihanpengorganisasianmateripembelajaran.
4.      Bagaimana metodeataucaradalam pengorganisasian materi pembelajaran.

C.  TUJUAN PENULISAN
1.      Dapat menjelaskan pengertian pengorganisasian materi pembelajaran.
2.      Dapat menjelasakan pengorganisasian materi pembelajaran yang runtut, sistematis, dan sesuai dengan alokasi waktu.
3.      Dapat mengetahui pemilihan pengorganisasian materi pembelajaran yang tepat.
4.      Dapat mengetahui metode atau cara dalam pengorganisasian materi pembelajaran.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN
Ø  Menurut Drs. Ngalim Purwanto, MP, dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Pendidikan hlm. 16, organisasi adalahkumpulanatauwadahserta aktifitas menyusun dan membentuk hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud dan tujuanorganisasatau pendidikantersebut.
Ø  MenurutRooijakers, Pengorganisasianmateripembelajaranmerupakanpengembangansistempembelajarandansistempelaksanaannyatermasuksaranasertaproseduruntukmeningkatkanmutubelajar.
Ø  Menurut DR HadariNawawi,Pengorganisasian materi adalah kegiatan atau proses pembelajarandenganperancanganterhadapunsur-unsur instrumental melaluiupayapengorganisasian yang rasionaldanmenyeluruh.
Ø  DengandemikiandapatdisimpulkanPengorganisasianmateripembelajaranadalahpraktekpenyusunan media teknologikomunikasi, bentukpenyusunanmateri ajar yang akan di sampaikankepadamurid-muriduntukmembantu agar dapatterjadi transfer pengetahuansecaraefektifantara guru danpesertadidik.
Pengorganisasian bahan pembelajaran hendaknya:
1.      Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, baik perkembangan pengetahuan, cara berfikir, maupun perkembangan sosial dan emosionalnya
2.      Dikembangkan dengan memperhatikan kedekatan dengan peserta didik, baik secara fisik maupun psikis
3.      Dipilih yang bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
4.      Bersifat fleksibel, yaitu memberi keluasan bagi guru dalam memilih metode dan media pembelajaran
B. PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN YANG RUNTUT, SISTEMATIS DAN SESUAI DENGAN  ALOKASI WAKTU
1. Runtutan Pengorganisasian Materi pembelajaran.
Mengenai urutan pengamalan belajar yang harus diberikan pada pesertadidik harus ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran, yaitu:
a)      Mulai dari satuan-satuan pelajaran yang paling mudah dan berangsur-angsur menuju kepada isi yang sukar dan rumit.
b)      Bahwa urutan ditentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan studi ilmiah.
c)      Urutan atau susunan mata pelajaran bukan harus ditentukan dalam mata pelajaran melainkan para pelajar atau murid itu sendiri dan urutan atau susunannya harus ditentukan menurut kebutuhan-kebutuhan anak-anak dan para remaja yang menjadi matang dalam kebudayaan.
Kronologispengorganisasianmateripembelajaranitumencakuptigatahapkegiatan yaitu:
a.       Perencanaan,
Perencanaanterdiridari:
1)      Perencanaan per satuanwaktuterdiridari program tahunandan program     semester
2)      Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
3)      Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. .
4)      Perencanaan per satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan bahan ajar yang dapat disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan.
5)      Merencanakan kegiatan pembelajaran adalah sebuah hal yang wajib dilakukan demi suksesnya pembelajaran yang akan dilakukan. Perencanaanpembelajaranmenurut Ibrahim merupakankegiatanmerumuskantujuanapa yang akandicapaiolehsuatukegiatanpembelajaran, caraapa yang dipakaiuntukmenilaipencapaiantujuantersebut, materiapa yang akandisampaikan, bagaimanacaramenyampaikan, sertaalatatau media apa yang diperlukan.
b.         Pelaksanaan
Pelaksanaanterdiridarilangkah-langkahpembelajaran di dalamatau di luarkelas, mulaidari:
1)      Pendahuluan,
yang berisi penjelasan tentang hal yang dapat diharapkan oleh murid dari pembelajaran saat itu.
Pendahuluan merupakan kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan mengondisikan siswa pada kesiapan menerima pelajaran. Kegiatan yang dilakukan untuk mengondisikan siswa ini dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa dan upaya memfokuskan siswa pada pelajaran yang akan disampaikan. Dengan kata lain kegiatan pendahuluan dapat disebut juga tahap situasional.
2)      Penyajian,(inti)
Berisi uraian bahan pengajaran baru yang disiapkan untuk pelajaran saat itu. Bahan tersebut terbagi dalam beberapa pokok masalah.
Kegiatan ini merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan KD yang hendak dicapai. Kegiatan inti ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami KD yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam pembagian kegiatan inti.
3)      Eksporasi adalah kegiatan untuk memroleh pengaaman –pengalaman baru dari situasi yang baru.
4)      Elaborasiadalahpenggarapansecaratekundancermat.
5)      Konfirmasiadalahpembenaranpenegasandanpengesahan.
6)      Penutup
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Menutup pelajaran tidak hanya sekedar mengakhiri pelajaran dengan salam, tetapi di sini adalah penekanan terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Guru memberikan simpulan terhadap apa yang telah dipelajari. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi lebih yakin terhadap pemahaman yang telah siswa peroleh karena pada dasarnya siswa akan lebih paham terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
c.       Penilaian
Merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan, pelaksanaan dan serta pelaksanaan pembelajaran pertemuan satuan bahan ajar, maupun satuan waktu.

2.      Sistematika Pengorganisasian Materi pembelajaran
Bentuk  kongkret sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp). Rencana pelaksanaan pembelajaran sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalan standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan  penjabaran lebih lanjut dari silabus yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.

Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.      mengisi kolom identitas
2.      menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang gtelah ditetapkan
3.      menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun
4.      merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan
5.      mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokokataupembelajaran yang terdapat dalam silabus
6.      menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7.      merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir
8.      menentukan sumber belajar yang digunakan
9.      menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal dan teknik penskoran.
3.      Pengorganisasian Materi pembelajaran Sesuai Alokasi Waktu
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum ternasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.

C.    PEMILIHAN PENGORGANISASIAN  MATERI PEMBELAJARAN
a.       Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
        Materi dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran  atau kompetensi yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan bentuk rinci dari kompetensi dasar mirip seperti indikator tetapi berbeda karena indikator berupa tanda-tanda ketercapaian sebuah KD. Dengan kemiripan indikator dengan tujuan pembelajaran biasanya indikator langsung diturunkan menjadi tujuan pembelajaran. Namun demikian, tujuan pembelajaran harus jelas dan rinci tiap aspek penguasaannya pada kompetensi dasar, jadi ketika indikator yang dirumuskan masih dapat diperinci lagi dalam tujuan pembelajaran harus ditulis yang paling rinci.
b.      Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
        Tingkat keluasan dan kedalaman materi disesuaikan dengan karakteristik peserta didik (termasuk yang  cepat dan lambat, motivasi tinggi dan rendah).  Dengan mengetahui karakteristik peserta didik para pengajar dapat memberika pengajaran yang sesuai dengan keinginan peserta didik tanpa adanya paksaan untuk penerimaan materi yang diajarkan.
c.       Keruntutan dan sistematika materi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
d.      Kesesuaian dengan alokasi waktu
Keluasan dan kedalaman materi mungkin dicapai dalam waktu yang disediakan. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

D.   METODE DALAM PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN
Dalam pengorganisasian materipembelajaran, ada beberapa metode yang digunakan, antara lain yang popular digunakanadalah: (Horton, 2000).
1)      Classical Tutorial
Dalam classic tutorial seorangpesertadidikmemulaisebuahmateri ajar daripengenalanmateri, kemudianmelaluibeberapatahap proses sampaiketingkatmahirkonsepdankeahlian.
2)      Knowledge-Paced Tutorial
Padasisteminipeserta ajar diajakuntukmempersiapkanmateri ajar terlebihdahulu, kemudiandilakukantesawalpadasetiaptopikmateri, yang manatiaptesmerupakanpeningkatanmateritessebelumnya.
3)      Exploratory Tutorial
Dalammetodaini, setelahmenerima introduction, selanjutnya learner dapatmengakseshalamandepanekplorasimateri ajar.
4)      Generated Lesson
Model generated lesson, merupakanmetodamateri ajar yang tergantungpadakemampuanpeserta ajar dalammenjawabtesdankuisioner, padaawalmateri yang akanmenetukanmateriapa yang akanditerimaselanjutnya. Metodainilebihdikenaldengansebutan individual.

















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
         Pengorganisasian materi pembelajaranadalah pola atau bentuk penyusunan materi ajar yang akan disampaikan kepada murid-murid.Pengorganisasian materipembelajaran yang runtut meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian. Sistematika pengorganisasian materi pengajaran meliputi silabus dan RPP. Pengorganisasian materi ajar sesuai dengan alokasi waktu adalah yang sesuai dengan waktu pembelajaran efektif dan waktu libur.
 Pemilihan pengorganisasian materi pembelajaran meliputi:
1.      Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2.      Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
3.      Keruntutan dan sistematika materi.
4.      Kesesuaian dengan alokasi waktu.
    Metodeataucara dalam pengorganisasian materi pembelajaran adalah:
a.    Classical Tutorial
b.    Knowledge-Paced Tutorial
c.    Exploratory Tutorial
d.   Generated Lesson

B.     SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini kita lebih mengerti dan menyadari betapa pentingnya carapengorganisasianmateripembelajarandalamkonteksbelajr yang memengaruhi belajardalam  kehidupan kita terutama sebagai pelajar. Oleh Karena baik pembaca maupun penulis kiranya kita dapat menyimak makalah ini dengan baik dan menjadi pedoman kita kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, M., Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001, Cet. 2
Indah Tri Utami,dalamMetodepengorganisasianmateripembelajaran,(Jakarta:PT.Gramedia Widiasarana,1982),Cet.3,hlm 6
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Rosdakarya, 2006, Cet. 1
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 1, hlm. 282
Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 1980), Cet. 1, hlm. 3
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 1, hlm. 150







Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN DAN PENANGGULANGANNYA

MAKALAH " THAHARAH"

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA