PENGANTAR PSIKOLOGI ( INTERAKSI SOSIAL )


A. Interaksi Sosial
Teori Wirawan Sarwono (1986 : 68) mengatakan bahwa  apa yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok atau hubungan kelompok dengan kelompok.  Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut  hubungan antara perorangan maupun antara orang dengan kelompok manusia. (soerjano soekanto 1990:5).
B. Aspek Yang Mendasari Interaksi Sosial
1.      Komunikasi
        Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam berbagai bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku cerita, koran, surat, teleks, telegram, telepon, faksimile, internet, e-mail, sms, dan sebagainya.
Dalam tiap unsur bentuk komunikasi di atas, kita lihat bahwa terdapat lima unsur dalam proses komunikasi, yaitu:
1.      Adanya pengirim berita
2.      Penerima berita
3.      Adanya berita yang dikirimkan berita
4.      Ada media atau alat pengiriman berita
5.      Ada sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita.
Pengirim dan Penerima Berita
        Syarat pertama untuk terjadinya komunikasi adalah adanya dua orang atau lebih. Orang pertama berfungsi sebagai pengirim berita, sedangkan orang kedua dan seterusnya berfungsi sebagai penerima berita. Sebaliknya, orang kedua, ketiga, dan lainnya, sehingga dia berfungsi sebagai penerima berita.
Kalau penerima berita mengerti benar apa yang dimaksudoleh pengirim berita, maka terjadilah komunikasi yang sempurna. Akan tetapi, sering terjadi bahwa komunikasi tidak sempurna atau salah pesan (miscommunication), sejauh menyangkut pengirim dan penerima berita, maka hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai komunikasi yang sempurna adalah
1.      pengirim dan penerima berita harus bersiaga terhadap pokok persoalan yang sama.
2.      kalaupun pokok persoalan sudah sama, antara pengirim danpenerima berita harus sepaham tentang arah dan tujuanpembicaraan.   
Berita yang Dikirim
Isi berita yang dikirimkan dalam proses komunikasi bermacam-macam, tetapi pada umumnya dapat digolong-golongkan sebagaiberikut
1)      Fakta dan Informasi
2)      Emosi
3)      Fakta yang Bercampur dengan Emosi
Media Pengiriman Berita
Dalam bentuknya yang paling sederhana, manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya hanya melalui bunyi-bunyi atau suara dihasilkan oleh mulut dan didengarkan oleh telinga. Berbeda dari hewan, suara-suara ini disusun sedemikian rupa, dan dinamakan bahasa. Dengan bahasa, manusia bisa berkomunikasi tentang apasaja, tidak terbatas pada hal-hal yang terjangkau oleh panca indra.
Bahasa lisan kemudian berkembang menjadi bahasa tulisan, sehingga orang bisa berkomunikasi lintas tempat dan lintas waktu. Tulisan-tulisan Aristoteles, atau Ibnu Sina, atau Ki Hajar Dewantara, masih dibaca orang sampai hari ini. Sementara itu, dengan teknologi informasi (TI) yang makin canggih, melalui telepon seluler, internet, dan sebagainya, manusia bisa berkomunikasi dalam hitungan detik dengan orang lain, di seluruh penjuru dunia. Sangat jauh berbeda ketika Columbus sampai di pantai Benua Amerika.Saat itu dia melapor ke Raja Spanyol dengan mengirimkan kurirdengan kapal sehingga berita itu baru sampai kepadaRaja Spanyolenam bulan sesudahnya.
Sistem Simbol
Hewan berkomunikasi dengan menggunakan tanda-tanda.Anjing hanya, menggonggong kalau gembira atau marah, melengkingkalau kesakitan atau melolong kalau memanggil kawannya. Lebahmembuat gerakan-gerakan tertentu untuk menunjukkan letak danarah makanan kepada kawan-kawannya. Tanda-tanda ini bersifatkonkret dan terbatas, artinya satu tanda hanya mempunyai satuarti dan arti itu tidak berubah-ubah untuk jangka waktu yangsangat lama, diturunkan melalui sistem genetik dari generasi kegenerasi. Beberapa hewan seoerti anjing, lumba-lumba dan kera, dapat Beberapa hewan seperti yang diberikan oleh dilatih untuk mengikuti perintah tertentu anjing berlari atau pelatihnya. Bunyi siulan bisa membuat anjing berlari menghampiri tuannya, bunyi peluit berarti harus melompat melalui lingkaran, dan genderang yang ditabuh bertalu-talu memicu kera "Sarimin” untuk langsung menyambar motorya untuk "pergi ke kantor". Tetapi, kalau aba-aba itu diberikan dalam bentuk lain (misalnya nada atau irama bunyi diubah), atau diberikan oleh pelatih lain, maka binatang binatang itu tidak akan bereaksi apa-apa.
Manusia juga kadang-kadang membuat tanda-tanda untukberkomunikasi, misalnya membuat tanda asap aorang-orang yang lewat dapat melihat tanda itu dan memberipertolongan. Bisa juga bersuit atau melambaikan tanuntukmemanggil seseorang. Tetapi, yang lebih sering digunakanlebih penting adalah simbol. Simbol ini serupa dengan tanda, yaituberfungsi mewakili sesuatu hal, pikiran atau perasaan, tetapiberbeda dengan tanda, simbol bersifat tidak terbatas dan abstrak. Kata "kursi misalnya mewakili tidak hanya satu kursi tertentu, tetapi seluruh kursi yang ada dan pernah ada di dunia. Kata "rice"dalam bahasa Inggris dapat berarti padi, beras, ketan atau nasi. Kalau anjing kebingungan ketika aba-aba dari tuannya tidak sama dengan yang biasa dia dengar, reaksi kita pada kata-kata “mati", “meninggal”, “wafat", dan "tutup usia" akan sama saja, karena kita tahu bahwa ada seseorang yang telah dipanggil Tuhan.
Karena sifat yang tak terbatas dan abstrak inilah, maka manusia dapat menyusun pikiran-pikirannya secara lebih sempurna, dapat saling berkomunikasi secara lebih baik, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol.
Salah satu bentuk sistem simbol adalah bahasa. Angka-angkadan simbol-simbol dalam ilmu pasti adalah sistem lain yangdipergunakan dalam ilmu pengetahuan. Misalnya, simbol =, +, -, >, <,. dan simbol dalam mitos dan legenda, berupa dewa-dewidan bintang-bintang. Dalam agama dikenal "Tuhan" sebagai simbolpencipta alam dan simbol yang Mahakuasa. Dengan simbol-simbolini manusia menerangkan berbagai gejala alam, dan dengan simbol-simbol ini pula manusia menguasai alam misalnya membuat (jembatan untuk menyeberangi sungai, membuat pesawat terbanguntuk dapat terbang, dan sebagainya).
            Jenis Komunikasi
Dilihat dari jalannya, komunikasi dapat dibedakan menjadidua jenis, yaitu:
1)      Komunikasi searah, yaitu komunikasi yang datang dari satu pihak saja, sedangkan pihak yang lain hanya menjadi penerima.
2)      Komunikasi Dua Arah, yaitu penerima dapat berubah fungsimenjadi pengirim berita, sedangkan pengirim dapat meniadipenerima berita. Kalau komunikasidua arah atau timbalbalik ini terjadi terus-menerus berganti-ganti, maka terjadilahdialog
            Struktur Komunikasi
Dilihat dari sudut hubungan antarindividu dalam kelompoknya, komunikasi dapat dibagi ke dalam dua macam struktur,yaitu:
a)      Jenis Bintang: Di sini, ada satu orang yang menjadi pusatkomunikasi dan setiap individu yang mau berhubungan denganindividu lainnya harus melalui pusat itu terlebih dahulu.Jenis ini terdapat pada rapat-rapat, organisasi-organisasi dankelompok-kelompok formal lainnya. Individu-individu di sinijadinya lebih terikat dan tidak bebas menyatakan pendapatnyamasing-masing pada saat yang mereka mau, tetapi sebaliknyakomunikasi menjadi lebih tertib dan semua orang padagilirannya akan mendapat kesempatan berbicara. Padajenis inikemungkinan dominasi oleh satu atau beberapa orang tertentusaja dapat dihindari.
b)      Jenis Hubungan Langsung: Di sini setiap individu dapatberbicara langsung dengan individu lainnya pada setiapsaat yang dikehendakinya. Jenis ini biasanya didapati dalamkelompok-kelompok yang tidak formal, seperti arisan, rcuniatau acara keluarga. Kelemahan jenis komunikasi ini adalahkarena semua orang bisa mengikuti kehendaknya sendirisendiri, sehingga tidak terarah. Sedangkan keuntungannyaadalah bahwa setiap orang bebas dan tidak terikat dalammenyatakan pendapatnya.
Sebab-Sebab Kesalahan Dalam Komunikasi
seperti dikatakan di atas, sering kali teriadi komunikasi yangtidak sempurna. Penerima tidak mengerti sama sekali apa yangdi maksud oleh pengirim berita, atau mengerti hanya sebagian atau salah mengerti.Kesalahan-kesalahan dalam komunikasi padaumumnya disebabkan tiga hal,
a.       Terbatasnya perbendaharaan kata atau sistem simbol.
b.      Terbatasnya daya ingat.
c.       Gangguan pada media komunikasi, misalnya gangguan frekuensi radio atau saluran telepon, atau gangguan pada alat pendengaran.
Kabar Angin
Sehubungan dengan lemahnya daya ingatan ini, dapat terjadi angin desas-desus, Kabar angin ini biasanya bermula darikeinginan orang untuk mendapat informasi mengenai suatu hal tetapi saluran komunikasi dengan sumber berita tertutup satu dan lain hal. Akibatnya, orang mencari hubungan yang tidak langsung, yaitu mencari informasi dari sumber kedua, atau ketiga,atau bahkan dari sumber yang kesekian puluh. Akibatnya, orangtersebut mendapat berita yang sudah berbeda dari aslinya, sudahbanyak berkurang atau bertambah, sesuai dengan selera orang-orangyang meneruskan kabar angin tersebut. Orang yang menerima beritaini, kalau meneruskan lagi berita itu, akan juga menambahatau mengurangi berita itu sesuai dengan minatnya sendiri.
b). Sikap
Sikap (atitude)  adalah istilah mencerminkan rasa senang, tidak senang atau biasa-biasa (netral) dari terhadap sesuatu. "Sesuatu" itu bisa benda, kejadian, situasi seseorang atau kelompok. Kalau yang timbul terhadap sesuatu itu adalah senang, maka disebut sikap positif, sedangkan kalau perasaan tidak senang, sikap negatif. Kalau tidak timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral.
Sikap dinyatakan dalam tiga domain ABC, yaitu Affect, Behaviourition dan cognition. Affect adalah perasaan yang timbul (senang, tak Senang), Behaviour adalah perilaku yang mengikuti perasaan itu (mendekat, menghindar), dan Cognition adalah penilaian terhadap objek sikap (bagus, tidak bagus) (Sarwono, 1997).
Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap
Sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macamcara:
1.      adopsi: kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerus, lamakelamaan secarabertahap diserap ke dalam diri individu dan memengaruhiterbentuknya suatu sikap.
2.      Diferensiasi: dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnyapengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka adahal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandangtersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapatterbentuk sikap tersendiri pula.
3.      Integrasi: Pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap,dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
4.      Trauma: Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja, melainkan melalui suatu proses tertentu, melalui antara individu dengan individu-individu lain di sekitarnya. Dalam hubungan ini, faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya sikapadalah
1)      Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, seperti faktor pilihan. Kita tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui persepsi kita, oleh karena itu kita harus memilih rangsangan-rangsangan mana yang akan kita dekati dan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecendrungan-kecendrungan dalam diri kita. Karena harus memilih inilah kita menyusun sikap positif terhadap satu hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya.
2)      Faktor Eksternal: Selain faktor-faktor yang terdapat dalam  diri sendiri, maka pembentukan sikap ditentukan pula olehfaktor-faktor yang berada di luar, yaitu:
a)      sifat objek, sikap yang terdiri, bagus, atau jejak dan sebagainya
b)      kewibawaan
c)      sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut
d)     Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikansikap
e)      Situasi pada saat sikap itu dibentuk
Tentunya tidak semua faktor harus dipenuhi untuk membentuksuatu sikap, Kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup.menarik adalah makin banyak faktor yang ikut memengaruhi, semakin cepat terbentuk sikap.
Prasangka
Prasangka adalah penilaian terhadap sesuatu hal berdasarkan fakta dan informasi yang tidak lengkap. Jadisebelum orang tahu benar mengenai sesuatu hal, ia sudah menetapkan pendapatnya mengenai hal tersebut dan atas dasar itu ia membentuk sikapnya. Dengan perkataan lain, prasangka adalah sikap yang a priori (Sarwono, 2006)  
Pengukuran Sikap
Menurut beberapa ahli, sikap dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan skala sikap. Di antara banyak skala sikap yang dikenal. ada dua skala sikap yang cukup banyakdigunakan, yaitu skala sikap dari R. Likert (1932) dan L.L. Thurstone(1934). Bentuk kedua skala itu hampir serupa, hanya proses pembuatannya yang berbeda.
Pernyataan-pernyataan yang terpilih kemudian disusun dalam suatu daftar yang terpilih kemudian di susun dalam suatu daftar dan responden diminta pendapatnya tentang pernyataan-pernyataan itu ,mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Likert membagi skalanya ke dalam 5-7 kelas, sedangkan Thurstone membagi skalanya bisa sampai sebelas kelas.
c). Tingkah Laku Kelompok
Sebelum kita membicarakan tingkah laku kelompok, perlu bicarakan mekanisme-mekanisme apa yang terjadi dalam kelompok sehingga itu bertingkah laku. Mekanisme yangmendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika kelompok.
Ada dua teori yang menerangkan tingkah laku kelompok. Teori pertama adalah yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh psikologi dari aliran-aliran klasik, yang berpendapat bahwa unit terkecil yang dipelajari dalam psikologi adalah individu. Teori kedua  adalah teori yang bertolak belakang dengan teori pertama yang diajukan oleh seorang sarjana Psikologi Prancis bernama Gutave Le Bon (1841-1931) dalam bukunya yang terkenal “psychology des foules” (1895). Dalam teorinya, Le Bon mengatakan bahwa bila dua orang atau lebih berkumpul di suatu tempat tertentu, mereka akan menampilkan perilaku yang sama berbeda daripada ciri-ciri tingkah laku individu-individu itu masing-masing.
Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurt Lewin (1890-1947) yang menyatakan bahwa tingkah laku kelom adalah fungsi dari kepribadian individu dan situasi sosial (1945) Jadi, rumusnya adalah:
B= f(P,E)
B= Behavior
P= personality (kepribadian)
E= environment (lingkungan)
Dengan demikian, kelompok tidak memiliki jiwa tersendiri. Perilaku kelompok tidak dapat dari perilaku individu-individu anggotanya. Berbeda dengan keadaan bila individu tidak dalam kelompok, individu dalam kelompok yang memiliki perasaan kebersamaan dengan orang-orang dalam kelompok itu. Perasaan kebersamaan ini menyebabkan naiknya intensifikasi beberapa tingkah laku khususnya tingkah laku yang dirasakan mendapat simpati dari orang lain.
Teori lain tentang mekanisme kelompok diajukan olch Neil Smelser. Pendekatannya sosiologis, karena pada hakikatnya Smelser adalah sosiologis. Ia mengatakan, bahwa perilaku kelompok (massa) ditimbulkan oleh enamfaktor yang berurutan secara logis, walaupun tidak usah berurutan secara kronologis, yaitu:
a.       Keadaan masyarakat yang tertekan (ketegangan struktural) Keadaan masyarakat yang kondusif untuk hal yg sama (structural condusiveness) adanya kepercayaan masyarakat bahwa sesuatu hal sedang atau akan terjadi (generalized belief)
b.      Ada sarana dan prasarana untuk mengerahkan kelompok (mobilizatio for action
c.       Kurangnya kontrol sosial (lack of social control
d.      Ada peristiwa pencetus (tringgering factor).
d). Norma Sosial
Norma sosial adalah nilai yang berlaku dalam kelompok yang sedang tingkah laku individu dalam kelompok itu Yang membedakan norma sosial dengan produk-produk sosial dan budaya, serta konsep-konsep psikologi lainnya adalah dalam norma sosial ada terkandung bawahan sosial (Horne, 2001) Artinya, barangsiapa melakukan sesuatu yang melanggar norma akan dikenai tindakan tertentu oleh masyarakatnya. Sanksi ini bisa menjadi bahan bahan gunjingan, sampai dicela di depan publik alam masyarakat yang sudah bisa melalui media massa) atau disingkirkan (diisolasi) dari pergaulan.
pengaruh norma sosial terhadap kepribadian individu anggota kelompok adalah sebagai berikut:
a)      Norma sosial merupakan faktor yang mendorong motivasi. Norma sosial selalu menimbulkan tekanan psikis..
b)      Norma-norma yang saling bertentangan untuk memilih salah satu norma saja untuk diikutinya. Akankah, hal ini tidak selalu mudah. Untuk mengatasi hal ini, maka bisa ditempuh beberapa cara, yaitu
1)      Masyarakat atau kelompok sendiri memberikan kelong garan-kelonggaran dalam pelaksanaan norma-normanya.
2)      Rasionalisasi kebudayaan, yaitu penjelasan atau penalaran atau memberikan dasar logika terhadap perilaku yang tidak dapat dibenarkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH " THAHARAH"

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH Perkembangan Moral