KETERAMPILAN MENYELESAIKAN KONFLIK
KETERAMPILAN MENYELESAIKAN KONFLIK
A Pengertian Konflik Antar Pribadi
Konflik berasal dari kata kerja
Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik adalah suatu proses
interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara 2 pendapat (sudut
pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat, baik pengaruh positif
maupun negatif
Konflik antar pribadi
atau kelompok adalah konflik yang berhubungan dengan cara individu menghadapi
tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas yang ditekankan kepada mereka oleh
kelompok kerja mereka.
Setiap hubungan antarpribadi
mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan
kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981)
B Jenis-jenis Konflik :
Menurut James A.F. Stoner dan
Charles Wankel, terdapat lima jenis konflik yaitu:
1.
Konflik intrapersonal adalah konflik
seseorang dengan dirinya sendiri, biasanya konflik ini terjadi apabila pada
waktu yang bersamaan seseorang memiliki 2 keinginan yang tidak mungkin dipenuhi
sekaligus.
2.
Konflik interpersonal adalah konflik
atau pertentangan antara seseorang dengan orang lain karena pertentangan
kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara 2 orang yang berbeda
status, jabatan, pekerjaan, dan lain-lain.
3.
Konflik antar individu dan kelompok, hal
ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok karya
mereka.
4.
Konflik antara kelompok adalah konflik
antara kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini merupakan tipe konflik
yang banyak terjadi didalam organisasi-organisasi. Konflik antara uni dan staf
merupakan contoh konflik antar kelompok.
5.
Konflik antar organisasi atau biasa
disebut dengan persaingan. Namun berdasar pengalaman, konflik ini ternyata
menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan
servis baru dengan harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara
lebih efisien.
C Faktor Penyebab Konflik :
Ada
beberapa yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam suatu hubungan antar
pribadi. Beberapa penyebab tersebut antara lain :
1.
Perbedaan individu yang berupa perbedaan
pendirian dan perasaan.
2.
Perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
3.
Perbedaan kepentingan antar individu.
D Tanda-tanda Konflik
Gejala-gelaja
konflik dapat di tinjau dari beberapa kuadran berikut :
1.
Kuadran I adalah tanda yang jelas dari
konflik yang di tunjukkan dengan cara agresif, misalnya teriakan, celaan,
ejekan, tindak kekerasan, dan sebagainya. Keadaan ini disebut konflik terbuka.
2.
Kuadran II adalah tanda tersembunyi dari
konflik yang ditunjukkan secara agresif, misalnya komentar-komentar yang
merendahkan, pelecehan, penghinaan, tanpa henti mencari-cari kesalahan,
mengkritik, dan lain sebagainya. Kebencian dan usaha meencoreng nama baik orang
lain termasuk dalam konflik kuadran II.
E Mengelola Konflik antar pribadi :
1.
Gaya Kura-kura
-
Cenderung menghindari masalah
-
Cenderung menghindari orang yang
berpotensi timbulkan konflik
-
Ada keyakinan bahwa solusi konflik hanya
sia-sia
-
Lebih mudah menarik diri (fisik dan
psikologis) daripada menghadapinya
2.
Gaya Kancil
-
Sangat mengutamakan hubungan
-
Kurang mementingkan tujuan-tujuan
pribadi
-
Ingin diterima dan disukai orang lain
-
Konflik harus dihindari demi kerukunan
-
Adanya keyakinan bahwa setiap konflik
tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan
-
Konflik harus didamaikan bukan
dipecahkan, agar hubungan tidak menjadi rusak
3.
Gaya Burung Hantu
-
Sangat mengutamakan tujuan pribadi
sekaligus hubungannya dengan pihak lain
-
Konflik merupakan masalah yang harus
dicari solusinya
-
Solusi konflik bermanfaat meningkatkan
hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi antara dua pihak yang
berhubungan
-
Selalu berusaha mencari penyelesaian
yang memuaskan kedua pihak.
4.
Gaya Ikan Hiu
-
Tercapainya tujuan pribadi adalah hal utama
-
Hubungan dengan pihak lain tidak terlalu penting
-
Konflik harus diselesaikan dengan cara satu
pihak menang dan pihak lainnya kalah
-
Mencari kemenangan dengan cara menyerang,
menanggulangi, dan mengancam.
5.
Gaya Rubah
-
Senang mencari kompromi
-
Tercapainya tujuan pribadi maupun terpeliharanya
hubungan baik dengan pihak lain demi tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama.
F
Pengelolaan
Konflik
Konflik
dapat dicegah atau dikelola dengan beberapa cara antara lain :
1 Disiplin
Disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan
mencegah konflik. Misalnya konselor harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan
yang ada dalam ruang lingkup sekolah. Jika belum jelas, mereka harus mencari
bantuan untuk memahaminya.
2 Pertimbangan pengalaman dalam tahapan
kehidupan
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat
untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Guru
BK baru yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi guru BK senior yang berprestasi
dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3 Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik akan menciptakan
lingkungan yang kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari
konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan
sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4
Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting
untuk mengelola konflik. Orang lain yang sedang berbicara tidak kita potong
kalimatnya akan menimbulkan kesan bahwa kita menghargainya sehingga orang
tersebut merasa nyaman. Selain menghasilkan komunikasi yang efektif, dengan
mendengarkan secara aktif, kita akan mendapatkan informasi yang benar sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan konflik.
G Strategi Mengatasi Konflik
Konflik dalam komunikasi perlu diatasi,
maka dari itu yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Perlu
keterampilan untuk membedakan yang wajar dan sehat serta terampil dalam mengelolanya.
2. Menetapkan
batas secara konstruktif antara yang boleh dibahas dengan yang tidak.
3. Memulai
percakapan yang bermanfaat dan dapat diterima
disetiap pihak.
4. Mengarahkan
pada batas-batas yang disepakati
5. Terampil
menyatakan ketidaksetujuan tanpa ada kesan menolak gagasan pihak lain.
6. Sebaliknya,
ia mampu menerima ketidaksetujuan pihak lain tanpa merasa ditolak.
7. Melihat
konflik dari sudut pandang orang lain
H
Aspek-Aspek
Positif Konflik
Apabila
kita mampu mengelola suatu konflik dengan baik, konflik justru mendatangkan
manfaat bagi orang yang mengalaminya. Manfaat positif adanya konflik antara
lain :
1. Konflik
dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam
hubungan kita dengan orang lain. Misalnya kalau anda ingin menonton film horror
tapi kekasih anda ingin menonton film drama, mungkin hal itu menandakan adanya
perbedaan selera diantara kalian berdua yang perlu mendapat perhatian.
2. Konflik
dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
diri kita. Kekasih anda marah karena anda lupa menjemputnya jalan-jalan,
sebaiknya anda sungguh-sungguh mulai belajar mengatur waktu dan membuat catatan
kegiatan dengan cermat.
3. Konflik
dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang
selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan.
Konflik dengan tetangga sebelah karena merasa terganggu oleh suara tape
recorder yang disetel keras-keras mendorong kita untuk menyampaikan
keberatan kita terhadap kebiasaannya membawa teman-teman dan mengobrol dengan
suara keras hampir setiap malam mulai dari gelap hingga menjelang subuh.
4. Konflik
dapat menjadikan hidup seseorang lebih menarik. Perbedaan pendapat dengan
seorang teman tentang suatu hal dapat menimbulkan perdebatan yang memaksa kita
lebih mendalami dan memahami pokok hal tersebut, selain menjadikan hubungan
kita tidak membosankan.
5. Perbedaan
pendapat akan membimbing ke arah tercapainya keputusan-keputusan bersama yang
lebih matang dan bermutu. Dua kekasih yang bersitegang memilih restoran mana
yang akan dijadikan tempat makan malam mereka, akhirnya memutuskan untuk
memasak di rumah, menikmati masakan yang dibuat dengan kebersamaan sambil
menonton televisi.
6. Konflik
dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering kita alami dalam
hubungan kita dengan seseorang. Sesudah pertengkaran mulut yang cukup dahsyat,
seorang sekretaris akhirnya merasa terbebas dari kejengkelannya pada
salah seorang koleganya yang suka sekali meminjam atau meminta peralatan dan
perlengkapan tulis-menulis dari mejanya. Sesudah didamaikan oleh seorang teman
lain, teman itu berjanji untuk tidak lagi mengganggunya dan akan lebih cermat
merawat barang-barangnya.
7. Konflik
juga dapat menjadikan kita sadar tentang siapa atau macam apa diri kita
sesungguhnya. Lewat pertengkaran dengan orang lain, kita menjadi lebih sadar
tentang apa yang tidak kita sukai, apa yang membuat kita tersinggung, apa
yang sangat kita hargai dan sebagainya.
8. Konflik
juga dapat menjadi sumber hiburan. Kita sengaja mencari sejenis koflik dalam
berbagai bentuk permainan dan perlombaan. Konflik dapat mempererat dan
memperkaya hubungan. Hubungan yang tetap bertahan kendati diwarnai dengan
banyak konflik, justru dapat membuat kedua belah pihak sadar bahwa hubungan
mereka itu sangat berharga. Selain itu juga dapat menjadi semakin erat, sebab
bebas dari ketegangan-ketegangan dan karenanya juga menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA :
A.G. Lunandi.
1987. Komunikasi Mengena :
meningkatkan efektivitas komunikasi antar pribadi. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius.
A. Supratiknya.
1995. Komunikasi Antarpribadi :
Tinjauan Psikologis. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Komentar
Posting Komentar