INOVASI PENDIDIKAN


 INOVASI PENDIDIKAN
A.   Pengertian Inovasi
Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan (Mahmud, 2009: 160).
Stephen Robbins, 1994 (Wahyudin, dkk., 2012: 9.3), mengatakan bahwa inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan jasa. Berdasarkan pengertian Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama, yaitu (1) gagasan baru; (2) produk dan jasa, serta (3) upaya perbaikan.
Hal pertama adalah adanya gagasan baru dari suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan. Gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, ide, dan sistem. Suatu perubahan baru dapat dikatakan sebagai bentuk inovasi apabila perubahan tersebut dilakukan dengan sengaja, untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih baik. Hal ini misalnya, dapat diamati pada perubahan proses dan produk teknologi yang terjadi tak hanya begitu saja tanpa ada upaya sistematis melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan. Perubahan itu diawali dengan adanya suatu ide, gagasan ataupun praktik untuk memperbaiki suatu keadaan atau untuk memecahkan masalah yang ada, kemudian melalui berbagai usaha dan penelitian, dihasilkanlah suatu produk atau hasil baru yang berbeda dengan keadaan sebelumnya.
Hal yang kedua adalah produk dan jasa, yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian, dan   percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret, dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan diimplementasikan termasuk hasil inovasi di bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, bermula dari sejumlah masalah yang timbul kemudian dilontarkan suatu ide baru. Berdasarkan ide tersebut dikembangkan berbagai usaha inovatif, dan melalui suatu proses penelitian yang lebih lanjut hadirlah karya inovatif, baik berupa gagasan baru, pemikiran, konsep, ide, praktik ataupun produk dalam bidang pendidikan.
Hal ketiga adalah usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan yang terus-menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya. Karya inovatif tersebut diharapkan dapat memecahkan persoalan yang ada sekaligus sebagai upaya ke arah perbaikan dan kemajuan di bidang pendidikan itu sendiri.
Mattew B. Miles, 1973 (Wahyudin, dkk. 2012: 9.5) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu perubahan yang sifatnya khusus (specific), memiliki nuansa kebaruan (novel), dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu (planned and deliberate), serta dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem tertentu (goals of the system).
B.   Ciri-Ciri dan Sifat-Sifat Inovasi
Menurut Mile, 1973 (Wahyudin, dkk., 2012: 9.5-9.6), terdapat empat ciri utama inovasi, antara lain:
1) Memiliki kekhasan/khusus. Artinya, suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2) Memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar keaslian dan kebaruan. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana. Inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
3) Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan. Program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Inovasi dilaksanakan karena ada tujuan yang ingin dicapai, termasuk tujuan untuk memperbaiki suatu keadaan.
Huberman seperti dikutip (Wahyudin, dkk., 2012: 9.7-9.8) membagi sifat perubahan dalam inovasi ke dalam enam kelompok:
a) Penggantian (substitution). Misalnya inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabot, alat-alat, atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
b) Perubahan (alternation), sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru bimbingan dan penyuluhan atau mengubah kurikulum sekolah menengah umum yang semula bercorak teoritis akademis, menjadi kurikulum dan mata pelajaran yng berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
c) Penambahan (addition). Dalam inovasi yang bersifat penambahan ini tidak ada penggantian atau perubahan.
d)Penyusunan kembali (restructuring), yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang ada dalam sistem dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan.
e) Penghapusan (elimination), adalah upaya pembaharuan dengan cara menghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan, atau pengurangan komponen-komponen tertentu dalam pendidikan, atau penghapusan pola atau cara-cara lama.
f)  Penguatan (reinforcement), yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh atau memantapkan kemampuan atau pola-pola dan cara-cara pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam mempermudah tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
C.   Pentingnya Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan penting karena pendidikan di laksanakan oleh manusia sejak lahir dan terus mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga beberapa sumber mengemukakan hal-hal yang memaksa adanya inovasi pendidikan yaitu :    
1.      Besarnya eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang tidak seimbang
2.      Melonjaknya aspirasi di kalangan rakyat luas, yang menambah makin berat dan mendesaknya tekanan keperluan penduduk yang lebih banyak dan lebih baik.
3.      Kelemahan sistem. Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan belum mampu mengikuti kemajuan-kemajuan sehingga pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif seperti yang diinginkan masyarakat.
4.      Belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mngadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
Sedangkan tujuan dari inovasi pendidikan, yaitu :
1.      Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang di hasilkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Mengusahakan terselengaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah, bagi setiap warga negara.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
1.      Pandangan terhadap Pendidikan
2.      Pertambahan Penduduk
3.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4.       Tuntutan adanya proses Pendidikan yang relevan
E. Inovasi Yang Dilaksanakan
1.      Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang di tugaskan untuk mengembangkan suatu sistem pendidikan dasar dan menengah (Surat Keputusan Menteri No. 0141 Tahun 1974). Dalam proyek ini mengunakan pengajaran modul yang artinya program belajar mengajar yang dapat di pelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru.
Pengajaran ini berisikan tujuan yang harus di capai secara praktis, petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan, materi dan alat yang di butuhkan, alat penilaian guru yang mengukur keberhasilan murid dalam mengerjakan modul.
2.      Proyek Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru)
Tujuan Proyek Pamong, yaitu :
a)      Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah, atau membantu siswa yang drop out.
b)      Membantu anak-anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar, oleh karena dapat belajar sambil menggembalakan ternak, waktu istirahat, dll.
c)      Mengurangi penggunaan tenaga guru.
d)     Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
Jadi, dengan sistem Pamong ini anak-anak/siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bombingan orang tua.Pengajaran yang diberikan memperhatikan kesanggupan anak.
3.      SMP Terbuka
Sasaran pendidikan ini adalah anak usia sekolah yang putus sekolah dari sekolah dasar, yang tidak mempunyai biaya dan kurangnya waktu untuk sekolah pada umumnya.
4.      Universitas Terbuka
Yang bertujuan untuk meningkatkan daya tampung perguruan tinggi pemerintah.
5.      Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Pendidikan
Adapun sasarannya adalah :
§  Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat.
§  Pengembangan dan pembaharuan ilmu pendidikan.
§  Perencanaan dan pembaharuan terpadu
DAFTAR PUSTAKA

Sani, Mohammad Mahmud. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Mojokerto: Scientifica Press.
Wahyudin, Dinn, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://alhusni70.wordpress.com/guru-dan-inovasi-pendidikan-di-indonesia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH " THAHARAH"

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH Perkembangan Moral